Angka kecelakaan selama 6 bulan terakhir mengalami penurunan hingga 50 sampai 53 persen. Penurunan ini dikarenakan pengendara mulai sadar tentang keselamatan di jalan bebas hambatan tersebut.
Mesuji (ANTARA) - PT Hutama Karya (HK) ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (Terpeka) mencatat selama 6 bulan terakhir angka kecelakaan mengalami penurunan 50 sampai 53 persen.

“Angka kecelakaan selama 6 bulan terakhir mengalami penurunan hingga 50 sampai 53 persen. Penurunan ini dikarenakan pengendara mulai sadar tentang keselamatan di jalan bebas hambatan tersebut," kata Branch Manager PT Hutama Karya, Ruas ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (Terpeka), Yoni Satyo Wisnuwardhono, di Mesuji, Lampung, Senin.

Menurutnya, angka penurunan ini dikarenakan pengguna mulai sadar tentang bahaya mengendarai kendaraan saat kondisi badan kurang fit dan pengendara selalu mengecek kendaraan sebelum berpergian.

Baca juga: Tarif baru Jalan Tol Gempol-Pasuruan mulai diberlakukan

Faktor lain juga menjadi hal utama, seperti dengan diadakan operasi mengantuk yang telah dilakukan kurang lebih 8-13 kali selama 6 bulan terakhir ini. ini juga menjadi hal utama bagaimana angka kecelakaan bisa menurun drastis.

Ia menjelaskan kecelakaan sering terjadi pada saat malam atau dini hari, akibat kelelahan mengendarai kendaraan. Ini juga menjadi pekerjaan rumah bersama, bagaimana bisa terus memberikan pengertian dan pemahaman kepada pengguna jalan, bahwa istirahat saat lelah dan jangan memaksakan untuk melanjutkan perjalanan saat ngantuk.

“Hal ini yang sering terjadi kecelakaan, karena pengendara memaksakan untuk tetap melanjutkan perjalanan, padahal posisi sedang mengantuk. Dan ini sudah mulai dipahami oleh pengguna jalan, dan hampir 70 persen pengendara beristirahat di jam-jam rawan kecelakaan yaitu dari pukul 02.00 sampai pukul 05.00 WIB," ungkapnya.

Baca juga: Konstruksi Tol Probolinggo-Banyuwangi ditarget mulai tahun depan

Di sisi lain Yoni menjelaskan microsleep adalah kejadian tidur pendek yang berlangsung 1-30 detik yang terjadi selama mengantuk. Biasanya microsleep datang tiba-tiba dan orang yang mengalaminya tidak sadar bahwa baru saja tertidur.

Kondisi microsleep cukup berbahaya, terutama jika sedang berkendara di jalan. Microsleep terjadi dikarenakan pekerjaan yang monoton dan berulang serta kurang tidur. Tentunya selama mengemudi pastikan untuk selalu dalam keadaan fit untuk mencegah terjadi kejadian yang tidak diinginkan.

Selain itu, para pengendara diminta lebih berhati-hati saat melintas, dan tetap beristirahat di tempat yang telah ditentukan seperti rest area.

Pewarta: Agus Wira Sukarta dan Emir F Saputra
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021