Jakarta (ANTARA) - Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Dadang Rahmat Hidayat mengharapkan siaran televisi terestrial nanti akan bisa menjangkau semua daerah dan masyarakat.

"Tidak ada satu pun masyarakat yang terdiskriminasi, tersingkirkan karena perubahan kebijakan ini," kata Dadang saat webinar tentang analog switch off, Kamis.

Pernyataan ini keluar setelah Kepala Stasiun TVRI di Jawa Barat, Asep Suhendar, dalam webinar yang sama, menyatakan memang ada beberapa daerah di provinsi Jawa Barat yang belum terjangkau sinyal penyiaran, seperti Cianjur bagian selatan dan Garut bagian Selatan.

Lokasi tersebut menjadi blankspot lantaran kontur geografis berupa pegunungan yang membuatnya sulit terjangkau.

Menurut Asep, mereka perlu membangun infrastruktur baru di lokasi tersebut.

"Sudah melaporkan ke pusat, sudah mulai survei juga, dibantu Kementerian Komunikasi dan Informatika," kata Asep.

Dadang menilai jika setelah analog switch off nanti masih ada wilayah yang belum terjangkau penyiaran, pemerintah perlu membuat rencana cadangan.

"Dengan pemetaan yang ada, harus buat back-up planning. Ini pekerjaan Kominfo, dengan BAKTI (Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika) dan mungkin dengan pemerintah daerah," kata Dadang.

Dadang menyarankan pemetaan ini harus dihitung betul agar tidak ada masyarakat yang tertinggal, tidak bisa menonton siaran televisi digital.

Digitalisasi penyiaran menurut Dadang adalah upaya untuk memberikan kenyamanan, sebab, dalam konteks regulasi penyiaran untuk televisi, masyarakat bisa mendapatkan informasi sesuai minat, kebutuhan dan kenyamanan.

Masyarakat, di sisi lain, juga perlu menyesuaikan diri dengan perubahan siaran televisi dari analog ke digital ini, antara lain dengan menyiapkan perangkat agar bisa menonton siaran televisi.

Dadang meyakini sudah ada masyarakat yang beradaptasi dengan perubahan ini, jika melihat perubahan dari televisi hitam-putih ke berwarna beberapa puluh tahun yang lalu.

Pemerintah secara bertahap akan menghentikan siaran televisi analog mulai 30 April 2022.


Baca juga: Kominfo minta sosialisasi masif soal siaran TV digital

Baca juga: Jawa Barat dukung migrasi ke siaran tv digital

Baca juga: Industri kreatif berpeluang tumbuh pada siaran tv digital

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021