Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden, Ma’ruf Amin, menyayangkan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) selama pandemi Covid-19 tidak menghentikan peredaran dan penyalahgunaan narkoba.

"Pembatasan yang diterapkan selama masa pandemi Covid-19 ini ternyata tidak menghentikan peredaran dan penyalahgunaan narkoba di masyarakat," kata dia, saat membuka webinar “Ancaman Narkoba di tengah Pandemi” melalui konferensi video, dari Jakarta, Kamis.

Baca juga: Polres Jakpus gagalkan peredaran ekstasi palsu produksi rumahan

Penjagaan ketat pada berbagai titik akses masuk dan keluar di suatu negara juga tidak menghentikan peredaran narkoba oleh para bandar dan sindikatnya.

"Penjagaan ketat di setiap pintu keluar dan masuk suatu wilayah tidak membuat para bandar dan sindikatnya berhenti untuk mengedarkan barang haram tersebut," katanya.

Baca juga: Polisi ungkap peredaran narkoba di perdesaan Rejang Lebong

Bahkan, kata dia, adaptasi kegiatan masyarakat di tengah krisis pandemi Covid-19 justru memunculkan modus baru dalam pengedaran gelap narkoba di berbagai negara di dunia.

Selain itu, pemasaran narkoba juga dapat menyesuaikan dengan kondisi perubahan pola perilaku masyarakat yang semakin bergantung pada internet di tengah kondisi pandemi Covid-19.

Baca juga: Polisi: Jaringan pengedar narkoba manfaatkan wanita untuk jadi kurir

"Para bandar semakin gencar menawarkan barang haram tersebut secara daring atau online, melalui situs-situs gelap atau dark web," katanya.

Oleh karena itu, dia berharap partisipasi seluruh elemen masyarakat terlibat aktif untuk mencegah peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Indonesia.

Baca juga: Lapas Perempuan razia blok warga binaan cegah peredaran narkoba

"Komitmen dan tekad perlawanan terhadap narkoba harus terus ditumbuhkan dan digelorakan sehingga menjadi komitmen dan tekad kolektif bangsa untuk membersihkan Indonesia dari narkoba," ujar dia.

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2021