Jakarta (ANTARA) - Pemerintah terus mengoptimalkan penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk membantu seluruh aspek kehidupan masyarakat, terutama di tengah pandemi COVID-19 seperti sekarang yang tidak hanya berdampak pada kesehatan tapi juga sosial ekonomi masyarakat.

Oleh karena itu, pemerintah terus berupaya meringankan beban masyarakat termasuk dengan memberikan dukungan APBN, dan hingga Agustus 2021 realisasi belanja APBN tahun anggaran 2021 tumbuh 1,5 persen menjadi Rp1.560,8 triliun.

Baca juga: Menkeu sebut belanja negara capai Rp1.560,8 triliun per Agustus 2021

"Kinerja APBN yang baik mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Pemerintah memastikan APBN hadir di seluruh aspek kehidupan masyarakat," kata Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate, dalam pernyataannya Jumat.

Menkominfo memaparkan, realisasi belanja barang kementerian/lembaga (K/L) tumbuh 60,4 persen atau mencapai Rp255,2 triliun. Kenaikan didominasi belanja Kementerian Kesehatan, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian PUPR, Kementerian Agama, dan Badan Layanan Umum (BLU) Kelapa Sawit.

Belanja APBN berperan penting dalam pemberian bantuan sosial kepada 11,8 juta pelaku usaha mikro, membiayai perawatan untuk 453,28 ribu pasien COVID-19, dan penyaluran Bantuan Operasional Sekolah kepada 7,6 juta siswa sekolah Kementerian Agama.

"Belanja barang oleh Pemerintah harus dirasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat," terang Johnny.

Selain itu, Menkominfo Johnny mengatakan bahwa realisasi belanja modal dalam APBN yang mencapai Rp102,6 triliun menunjukkan upaya pemulihan kegiatan ekonomi produktif. Kenaikan didominasi Kementerian PUPR, Kepolisian, Kementerian Pertahanan, dan Kemenhub. Belanja modal untuk membangun infrastruktur yang dibutuhkan masyarakat.

Baca juga: Menkeu: Pendapatan negara capai Rp1.031,5 triliun per Juli 2021

Johnny menyampaikan bahwa anggaran perlindungan sosial direalisasikan untuk penyaluran bantuan sosial, subsidi, dan bantuan pemerintah lainnya.

Hingga 31 Agustus 2021, jelas Menkominfo, Kartu Sembako juga telah disalurkan kepada 16,1 juta keluarga, Program Keluarga Harapan (PKH) untuk 9,9 juta keluarga, bantuan sosial tunai kepada 10 juta keluarga, Kartu Prakerja untuk 3,6 juta peserta, subsidi upah untuk 2,1 juta pekerja, diskon listrik kepada 32,6 juta rumah tangga 450VA dan 900VA, dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa bagi 5,5 juta kelompok penerima.

Di bidang kesehatan, realisasi belanja APBN sangat berperan penanganan COVID-19 dan PBI JKN, yang di antaranya meliputi pengadaan vaksin 94,5 juta dosis, insentif kepada 941,4 ribu tenaga kesehatan di pusat, dan pembayaran 96,5 juta masyarakat tidak mampu semuanya menggunakan APBN.

Sementara itu, realisasi belanja subsidi oleh pemerintah mencapai Rp64,1 triliun. Jumlah ini terdiri dari realisasi penyaluran 8,84 juta kilo liter bahan bakar minyak (BBM), 4,29 juta kg LPG, 37,68 juta pelanggan listrik, dan 36,6 Twh volume konsumsi listrik.

Menkominfo Johnny mengatakan bahwa pemerintah akan terus mengoptimalkan realisasi belanja hingga akhir tahun ini. Sebagai bagian dari instrumen kebijakan fiskal, APBN ditujukan untuk menstimulasi kegiatan ekonomi sehingga membawa kesejahteraan bagi masyarakat.

"Pada masa pandemi seperti ini, APBN berperan besar dalam menopang ekonomi bangsa Indonesia. Melalui alokasi anggaran yang berfokus pada kesejahteraan masyarakat, khususnya dalam konteks penanganan pandemi, APBN menjadi salah satu bukti nyata kehadiran negara bagi seluruh rakyatnya," demikian Menkominfo Johnny.


Baca juga: Momentum perkembangan positif penanganan pandemi harus dijaga

Baca juga: Kominfo dorong kerja sama dengan Pemda bangun infrastruktur TIK

Baca juga: Kominfo siapkan pusat informasi PON untuk jurnalis

Pewarta: Suryanto
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021