khususnya bagi nelayan kapal motor dengan mesin di bawah 7 Gross Ton
Makassar (ANTARA) - Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Makassar Ahmad Wahid mengingatkan nelayan dan pihak pelayaran kapal-kapal antarpulau agar mewaspadai kondisi cuaca ekstrem.

"Ini khususnya bagi nelayan-nelayan yang menggunakan kapal motor dengan mesin di bawah 7 Gross Ton (GT), juga kapal-kapal pengangkut barang dan penumpang antarpulau," kata Ahmad di Makassar, Selasa.

Dia mengatakan, pada saat ada pemberitahuan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV tentang cuaca buruk atau ekstrem, maka pihaknya akan mengeluarkan surat peringatan untuk menghentikan aktivitas pelayaran dan melaut untuk sementara waktu.

Terkait dengan kepatuhan dan keselamatan berlayar, ia mengatakan, pihaknya senantiasa menyosialisasikan pentingnya menjaga keselamatan dalam berlayar.

Sementara itu, berdasarkan data BMKG melansir prakiraan potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang untuk 31 Oktober hingga 6 November 2021 dapat terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk wilayah Sulawesi Selatan.

Berkaitan dengan hal tersebut, lanjut Ahmad, para nelayan dan aktivitas pelayaran agar senantiasa memonitor kondisi cuaca di laman BMKG, sehingga dapat mengantisipasi kondisi cuaca ekstrem di lapangan.

Hal itu dinilai penting agar tidak dapat menghindari terjadinya kecelakaan di laut ataupun hal-hal yang tidak diinginkan.

Khusus di wilayah kerja Kantor Kesyahbandaran Utama Kota Makassar, dalam dua tahun terakhir tercatat zero kecelakaan laut.

Baca juga: Harga ikan laut naik karena cuaca ekstrem

Baca juga: Prediksi banjir rob tidak pengaruhi aktivitas pelayaran

Baca juga: Prediksi banjir rob tidak pengaruhi aktivitas pelayaran

 
Ilustrasi kondisi cuaca buruk di sekitar wilayah

Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021