Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Jakarta Tropical Cyclone Warning (TCWC) melaporkan bibit siklon tropis 90S telah tumbuh menjadi Siklon Tropis Paddy pada Senin siang.

Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG A Fachri Radjab mengatakan dampak tidak langsung yang bisa terjadi adalah potensi hujan sedang hingga lebat di sebagian besar Pulau Jawa.

“Siklon Tropis Paddy bergerak ke arah tenggara menjauhi wilayah Indonesia. Dampak tidak langsung yang terjadi juga akan semakin berkurang,” ujar Fachri dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Senin

Dilaporkan Siklon Tropis Paddy berada di Samudera Hindia selatan Jawa Tengah, tepatnya di 13,3 derajat Lintang Selatan, 108,0 derajat Bujur Timur (sekitar 680 km sebelah selatan barat daya Cilacap), bertekanan 997mb dengan kecepatan angin maksimum mencapai 40 knot (75 km/jam).

Baca juga: BMKG: Perluas SLCN bantu tingkatkan mitigasi bencana hidrometeorologi

Baca juga: BMKG: Hujan lebat berpotensi terjadi di sejumlah daerah di Indonesia


Diprediksi intensitas Siklon Tropis Paddy tetap dalam 24 jam ke depan dan bergerak ke arah tenggara menjauhi wilayah Indonesia.

Siklon Tropis Paddy membentuk daerah pertemuan dan perlambatan angin (konvergensi) yang memanjang dari Lampung hingga Jawa Tengah dan di Samudra Hindia selatan Jawa Tengah yang mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah tersebut.

Dampak tidak langsung terhadap cuaca Indonesia adalah hujan sedang hingga lebat 24 jam ke depan di wilayah Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB.

Selain itu berdampak pada gelombang laut tinggi 1,25-2,5 meter di perairan barat Bengkulu, Teluk Lampung bagian selatan, Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai, Perairan selatan Jawa Barat hingga Sumbawa, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, Samudra Hindia selatan Jawa Timur hingga Pulau Sumba.

Kemudian gelombang laut tinggi 2,5-4 meter di Perairan barat Pulau Enggano hingga Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Perairan selatan Banten, Samudra Hindia barat Pulau Enggano hingga selatan Jawa Tengah.

Selain itu BMKG mengimbau untuk menghindari kegiatan pelayaran di wilayah perairan yang terdampak, menghindari daerah rentan mengalami bencana seperti lembah sungai, lereng rawan longsor, pohon yang mudah tumbang, tepi pantai, dan lainnya, dan mewaspadai potensi dampak seperti banjir/bandang/banjir pesisir, tanah longsor dan banjir bandang terutama di daerah yang rentan.*

Baca juga: BMKG: waspadai potensi hujan petir di tiga wilayah DKI

Baca juga: Waspada potensi hujan lebat disertai angin kencang di sejumlah daerah

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021