Kupang (ANTARA) - Direktur Human Capital Perum Bulog, Purnomo Sinar Hadi mengatakan bahwa proses pendistribusian beras fortivit untuk menanggulangi kekerdilan (stunting) di Kabupaten Kupang dilakukan secara bertahap.

"Jadi ini memang programnya selama tiga bulan. Tetapi untuk pendistribusiannya dilakukan secara bertahap tiap bulan dengan melihat jumlah bayi penderita stunting di kabupaten Kupang," katanya di Kupang, Jumat.

Hal ini disampaikan saat meninjau pelaksanaan Program BULOG Peduli Gizi dengan pembagian secara simbolis 50 kilogram beras fortivit kepada anak-anak penderita kekerdilan di Kelurahan Naibonat, Kabupaten Kupang.

Beras Fortivit mengandung sedikit karbohidrat tetapi kaya akan kandungan mikronutrien seperti vitamin A, vitamin B1, B3, B6, B12, asam folat, zat besi dan seng (Zn).

Baca juga: Bulog siapkan 5 ton beras fortivit tanggani stunting di Kupang

Baca juga: Bulog bagikan beras fortivit dan edukasi gizi ke warga Sukabumi


Ia mengatakan bahwa secara keseluruhan akan ada lima ton beras fortivit yang akan dibagikan kepada masyarakat atau kepala keluarga yang anaknya menderita kekeridilan selama tiga bulan penuh.

Lima ton beras fortivit itu akan dibagikan kepada 382 balita bawah garis merah (BGM) yang memang sudah terdata di Kabupaten Kupang itu khususnya di kelurahan Naibonat dan Kecamatan Taebenu.

"Saya minta agar teman-teman dari Kanwil bisa segera mendistribusikan beras fortivit itu bagi 382 anak itu secara bertahap dan harus dilakukan secepatnya," ujar dia.

Hal ini karena memang sudah banyak anak yang membutuhkan beras bergizi itu, karena memang di NTT, khususnya di kabupaten Kupang adalah daerah dengan kasus kekerdilan cukup tinggi, yakni prevelensinya mencapai 22 persen.

Penyaluran beras Fortivit itu sebagai bentuk perhatian, dan kepedulian Perum Bulog Kanwil NTT untuk meningkatkan gizi masyarakat melalui program BULOG Peduli Gizi dengan menyalurkan Beras Fortivit dan melaksanakan edukasi pendampingan gizi kepada masyarakat di Kabupaten Kupang.

Program tersebut sudah berjalan untuk tahap kedua dan tahap pertama dilakukan di provinsi berbeda di Indonesia.

"Nantinya akan ada lagi tahap ketiga, dan sudah pasti di provinsi lain," ujar dia.

Ia pun berharap agar dengan adanya pemberian beras bergizi selama tiga bulan berturut-turut itu akan membantu memperbaiki gizi dari anak-anak di kabupaten Kupang.*

Baca juga: Buwas: beras Fortivit Bulog baik untuk penambah gizi

Baca juga: Bulog serahkan bantuan beras Fortivit pencegahan stunting

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021