Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Kabupaten Heru Widagdo mengatakan bencana banjir dan tanah longsor melanda empat kecamatan di wilayah itu, Jumat (28/1) malam.

"Berdasarkan data pusdalops tercatat empat kecamatan yang dilanda banjir luapan dan longsor, yakni Kalisat, Pakusari, Panti, dan Kecamatan Ledokombo," katanya di Jember, Jawa Timur, Sabtu.

Menurutnya terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di beberapa wilayah di Jember yang mengakibatkan longsor dan meningkatkan debit air sungai serta saluran irigasi di wilayah Kecamatan Panti, Sukorambi dan Kalisat pada Jumat (28/1) sore hingga malam.

"Terjadi tanah longsor dan menimpa sebagian rumah warga, kemudian air sungai meluap ke permukiman warga dan akses jalan raya dari saluran irigasi karena tidak mampu menampung debit air dengan ketinggian banjir 30 - 80 cm," tuturnya.

Ia menjelaskan dampak kerugian banjir di Kecamatan Kalisat melanda Desa Glagahwero dengan jumlah tiga rumah dan satu musala terendam banjir, kemudian di Desa Ajung tercatat sembilan rumah warga terendam banjir, dapur rumah warga ambruk, dan tembok Pabrik Kaliwangi ambrol sepanjang 25 meter.

Desa Plalangan di Kecamatan Kalisat juga terdampak, empat rumah terendam banjir, kemudian di Desa/Kecamatan Pakusari terdapat SMK Islam Bustanul Ulum (IBU) tercatat 22 kamar santri dan dapur terendam banjir, sehingga 360 orang santri diungsikan ke tempat yang aman.

"Di Pakusari juga tercatat 15 rumah terendam banjir dengan ketinggian 80 cm, namun hari ini banjir sudah surut dan warga bersama petugas melakukan bersih-bersih dari material banjir luapan sungai," katanya.

Di Desa Pakis, Kecamatan Panti, dua rumah terendam banjir akibat luapan air sungai, sedangkan di Desa Sumberanget, Kecamatan Ledokombo, terdampak tanah longsor yang menyebabkan rumah warga tertimpa longsoran.

"Akibat banjir dan tanah longsor di empat kecamatan menyebabkan dua rumah rusak sedang, 34 KK terdampak banjir, tembok pabrik ambrol, SMK IBU terendam banjir, dan satu musala terendam banjir," ujarnya.

Heru mengatakan BPBD Jember bersama warga melakukan pembersihan di saluran air, pembersihan di rumah warga yang terdampak banjir dan longsor, memantau di aliran sungai dan mengimbau warga yang berada di pinggir sungai untuk waspada.

"Saya mengimbau warga untuk tetap meningkatkan kewaspadaan karena curah hujan di Jember masih diprediksi tinggi untuk beberapa hari ke depan," katanya.

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2022