Selama ini jamaah haji Kalteng harus melalui Surakarta dan Banjarmasin.
Palangka Raya (ANTARA News) - Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Tengah, M Hatta, mengatakan anggaran pembenahan Bandara Tjilik Riwut menjadi Embarkasi Haji Antara membutuhkan dana kurang lebih senilai Rp97 miliar.

"Dana tersebut untuk peningkatan fasilitas berupa perbaikan pada desain terminal keberangkatan maupun pembuatan konstruksi tambahan lainnya, yang akan dibiayai dari APBD dan APBN,"kata Hatta di Palangka Raya, Jumat.

Dijelaskannya, saat ini Bandara Tjilik Riwut sudah memiliki panjang landasan pacu standar yakni 2.600 meter dan lebar 40 meter, namun masih perlu menambah ketebalan menjadi 40 sentimeter karena ketebalan yang ada hanya 15 hingga 20 sentimeter.

Gubenur Kalteng Agustin Teras Narang mengatakan, ia bersama 13 bupati dan wali kota Palangka Raya beserta dinas terkait dijadwalkan akan bertemu Menteri Agama Suryadharma Ali, untuk tindak lanjut permohonan menjadikan Bandara Tjilik Riwut sebagai Embarkasi Haji Antara.

"Selama ini jamaah haji Kalteng harus melalui Surakarta dan Banjarmasin," ujar Teras.

Teras menegaskan, kesiapan Bandara Tjilik Riwut sebagai Embarkasi Antara, pada prinsipnya sudah sangat siap baik dari segi keimigrasian dan Bea Cukai, hanya tinggal menunggu perijinan dan keamanan bandara yang akan diprioritaskan.

Ia berharap, Menteri Agama dapat mewujudkan keinginan Kalteng, sehingga para jamaaah akan lebih mudah melaksanakan ibadah haji karena terfokus hanya dari satu titik keberangkatan.

Sementara itu pada saat serah terima jabatan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Kalteng, Senin (25/7) lalu, pejabat lama H Anshary berpesan kepada pejabat baru, H Djawahir Tanthowi agar dapat merealisasikan operasional Bandara Tjilik Riwut sebagai Embarkasi Antara pada 2012.

Dengan demikian, akan lebih mempermudah keberangkatan calon jemaah haji Kalteng yang berjumlah 1.349 orang.

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011