Pematang Siantar, Sumut (ANTARA News) - Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumatera Utara, RE Nainggolan dianugerahi gelar "Empu" Penggali Opera Batak, atas peran serta jasa-jasanya dalam upaya revitalisasi dan pelestarian Opera Batak, tanpa mengharapkan imbalan materi.

"Gelar `Ompu Pande Panggomgomi Tuan Paniroi Namangunghal` (Empu yang pintar melindungi dan Tuan Penasihat Penggali Opera Batak) akan diberikan Pusat Latihan Opera Batak sebagai penghargaan kepada yang bersangkutan," kata Pimpinan Pusat Latihan Opera Batak, Thompson HS di Pematang Siantar,Minggu.

Menurut dia, RE Nainggolan dinilai sangat berperan dalam membantu upaya program revitalisasi Opera Batak, terutama saat yang bersangkutan masih menjabat sebagai Bupati Tapanuli Utara pada tahun 2002.

Ia mengatakan, penganugerahan gelar itu direncanakan pada Februari 2012, karena mereka sedang mempersiapkan segala hal yang terkait, dan telah mendapat persetujuan dari RE Nainggolan yang menyatakan kesediaanya menerima penganugerahan gelar tersebut.

Thompson menyebutkan, pemberian gelar itu tidak ada kaitannya dengan politik, namun semata-mata gerakan kultural dan sebagai tradisi untuk mendorong semangat menghargai tanpa mengharapkan imbalan berupa materi.

Sebelumnya, Pusat Latihan Opera Batak juga telah memberikan gelar khusus kepada dua Maestro Opera Batak, Alister Nainggolan dan Zulkaidah Harahap, setelah keduanya resmi menerima status maestro yang diajukan kepada Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.

"Sejak tahun 2007 lalu, kedua mantan pemain grup Serindo, pimpinan Master Tilhang Gultom itu resmi menerima status maestro dan hibah sebanyak Rp7.500.000 per tahun," ujarnya.

Kedua maestro opera Batak itu, yakni Alister Nainggolan dianugerahi gelar "Ompu Datu Panggual Tuan Banner Namangunghal Opera Batak" dan Zulkaidah Harahap gelar Nai Angkola Soripada Tuan Boru Siparungutungut Namangunghal Opera Batak.

Ia mengatakan, sebenarnya masih terdapat beberapa pemain Opera Batak yang pernah bergabung dalam kegiatan Pusat Latihan Opera Batak dan rencananya akan diajukan penganugerahan gelar.

"Pemberian gelar khusus merupakan kelanjutan semangat yang ada, karena setiap gelar memiliki makna khusus yang dikonstruksi dengan pertimbangan rasa," ujarnya.

Thompson menjelaskan, Pusat Latihan itu telah melakukan program Revitalisasi Opera Batak di Tarutung sejak 2002 bersama Asosiasi Tradisi Lisan atau ATL Jakarta didukung sejumlah pegiat di antaranya, Lena Simanjuntak, Sitor Situmorang, Barbara Brower dan RE Nainggolan.
(T.KR-JRD/M034)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012