Tuban (ANTARA News) - Aparat keamanan, utamanya polisi, yang sudah mendapat dukungan personil dan peralan dari Polwil maupun Polres Bojonegoro dan Lamongan, mulai melakukan tindakan tegas terhadap aksi ribuan massa pengunjukrasa yang anarkis di Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Pantauan ANTARA dari Tuban, Sabtu, melaporkan, bahwa satuan Brimob dari Polwil Bojongoro yang dipimpin Kompol Suharyono yang melakukan penyisiran di kota Tuban, melakukan tindakan tegas. Seperti saat berpapasan dengan satu unit truk besar yang mengangkut puluhan massa pendemo, aparat Brimob langsung menghentikan dengan melakukan tembakan peringatan ke udara. Mengetahui hal itu, spontan para pendemo lari tunggang langgang. Oleh aparat Brimob, pendemo yang lari tersebut dikejar dan yang tertanggkap dipentung serta langsung di seret ke truk untuk diamanakan. Usai itu, satuan Brimob tersebut melakukan penyisiran ke rumah Go Tjong Ping, calon Wabup yang kalah pada Pilkada (Kamis, 27/4) lalu. Tindakan penangkapan juga dilakukan terhadap puluhan aktivis Go Tjong yang saat itu sedang nongkrong. Tidak hanya itu, satu truk yang digunakan mengangkut peralatan pengeras suara di halaman rumah Go Tjong Ping, juga diangkut aparat untuk diamankan. Sementara salah satu pompa bensin (SPBU) milik Haeny, calon incumbent (Bupati Tuban saat ini) yang sementara memenangi Pilkada tersebut, urung dibakar. Hal ini berbeda dengan nasib properti pribadi Haeny dan keluarga lainnya, yaitu Hotel Mustika, rumah pribadi serta gudang 99, yang tak terselamatkan, dirusak dan dibakar massa. Massa yang menyerbu SPBU Mananggal di kota Tuban, hanya dijarah berbagai barangnya/isinya. Bensin, solar dan pelumas yang ada ludes diambil massa. Perusakan juga terjadi pada Sekretariat DPD Partai Golkar Tuban, partai yang mencalonkan Haeny-Lilik, dengan kondisi kaca-kaca dan bagian bangunan lainnya hancur.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006