Jakarta (ANTARA News) - Warga korban banjir di Kelurahan Pengadegan, Pancoran, Jakarta Selatan, mengeluhkan distribusi bantuan yang kerap tidak merata untuk seluruh warga.

"Kemarin ada pembagian selimut, tapi kami tidak kebagian, padahal kami didata sebagai pengungsi," ujar seorang pengungsi Sri Sulastri di posko pengungsian di Jakarta, Kamis.

Menurut Sri, pembagian bantuan sebaiknya langsung diberikan kepada warga, bukan melalui RW atau kelurahan karena dikhawatirkan disimpan terlalu lama dan akhirnya tidak diberikan.

Hal senada disampaikan pengungsi lainnya, Supratini, seringkali bantuan yang dibagikan tidak merata, atau terlambat datang.

"Yang kebagian ya kebagian, yang tidak kebagian ya diam saja. Maka kami seringkali patungan untuk membeli bahan makanan dan memasak sendiri," kata Supratini.

Koordinasi

Ketua Rukun Warga 01 Kelurahan Pengadegan Syarifulloh mengakui bahwa pendistribusian bantuan masih kurang terkoordinasi, mengingat banyaknya jumlah warga yang terkena musibah.

"Koordinasi memang masih kurang, karena kebanyakan dari mereka langsung ngasih ke warga, jadi warga yang lain tidak kebagian," ujar dia.

Banjir setinggi lutut orang dewasa masih merendam tiga dari 11 rt di RW 01 Kelurahan Pengadegan, Jakarta Selatan, sehingga 300 orang warga tetap mengungsi.

Anak-anak korban banjir di lokasi tersebut membutuhkan bantuan perlengkapan sekolah berupa tas, buku, alat tulis dan sepatu, karena sejumlah perlengkapan milik mereka rusak akibat banjir.

(S038/a011)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013