Jika dikukuhkan, saya akan memusatkan perhatian dengan sungguh-sungguh untuk memastikan bahwa militer AS sebenarnya siap untuk kemungkinan mendesak
Washington (ANTARA News) - Chuck Hagel mengatakan kepada Kongres bahwa jika ia dinyatakan sebagai Menteri Pertahanan Amerika Serikat berikutnya ia akan memastikan militer Amerika disiapkan untuk menyerang Iran jika diperlukan.

Namun, ia menekankan perlunya sikap "hati-hati dan pasti" dalam mempertimbangkan penggunaan kekuatan.

Pandangan-pandangan Hagel itu tercantum dalam jawaban tertulis setebal 112 halaman terhadap berbagai pertanyaan yang diajukan para anggota Kongres menjelang sidang untuk memastikan pencalonannya, Kamis.

Halaman itu juga memuat dukungannya terhadap penarikan pasukan AS di Afghanistan.

Tidak jelas apakah komentar-komentarnya itu akan menumpulkan apa yang diperkirakan menjadi pertanyaan tajam dari kubu Republik, menyusul adanya kampanye publik untuk menentang pencalonannya.

Kampanye itu diusung oleh pihak-pihak yang melancarkan kritik dan menggambarkannya sebagai sosok yang lunak terhadap Iran dan anti-Israel.

Hagel, yang juga merupakan mantan senator Republik asal Nebraska, meyakinkan komite bahwa AS akan menjaga komitmennya "yang tak bisa digoyahkan" bagi kemanan Israel.

Ia juga menyuarakan dukungan bagi Presiden Barack Obama yang mengambil sikap untuk mempersiapkan semua opsi untuk mencegah Iran memiliki senjata nuklir.

Pernyataan seperti itu biasanya digunakan untuk menggambarkan kemungkinan dilakukannya serangan militer.

"Jika dikukuhkan, saya akan memusatkan perhatian dengan sungguh-sungguh untuk memastikan bahwa militer AS sebenarnya siap untuk kemungkinan mendesak," tulis Hagel, menurut salinan pertanyaan dan jawaban yang didapatkan Reuters.

"Kendati masih ada waktu dan ruang bagi diplomasi, didukung dengan tekanan, namun jendela sudah tertutup. Iran harus menunjukkan bahwa pihaknya siap untuk berunding secara serius."

Seperti calon-calon menteri pertahan sebelumnya, Hagel mencatat bahwa ia akan bertindak secara hati-hati sebelum memutuskan mengirimkan tentara ke medan perang.

Namun, ia mengatakan bahwa pengalamannya sebagai anggota infantri di Vietnam akan membimbing peranannya sebagai menteri pertahanan.

Dengan jabatan tersebut, ia dipercaya menangani konflik di Afghanistan.

Ia mengatakan dirinya setuju dengan rencana Presiden Obama untuk melakukan penarikan pasukan dari Afghanistan menjelang tenggat waktu tahun 2014 --bagi NATO untuk secara resmi mengakhiri perang di negara tersebut, yang hanya akan meninggalkan kontingen kecil pasukan asing.

(T008/M016)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013