Jakarta (ANTARA News) - Pertemuan yang membahas masalah kebudayaan menghasilkan sebuah Deklarasi Cipanas untuk Kebudayaan meliputi lima poin utama, yaitu Forum Cipanas tanggal 20 April 2013 yang digagas oleh Universitas Indonesia (UI) dan melibatkan berbagai elemen bangsa  menyepakati sebagai awal dari lahirnya Gerakan Nasional Kebudayaan (GNK).

Dr Y Paonganan, Direktur Eksekutif Indonesia Maritime Institute (IMI) sebagai nara sumber pada pertemuan itu mengemukakannya dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa.

Dia mengatakan, poin kedua dari GNK mendukung dibentuknya suatu lembaga yang bertugas mengkoordinasikan kebijakan dibidang kebudayaan yang berkedudukan langsung di bawah Presiden RI dan sebuah lembaga yang mampu mengikat simpul-simpul yang berkenaan dengan permasalahan pengembangan budaya dan memberikan masukan terhadap berbagai permasalahan bangsa.

Ketiga yaitu keberagaman Indonesia perlu pengelolaan yang lebih baik dan konkret sebagai pemersatu, media diplomasi, memiliki potensi ekonomi dan dalam kaitannya dengan pendidikan untuk kepentingan bangsa dan negara.

Keempat yaitu nilai-nilai luhur kebudayaan lokal harus tetap dilindungi, dikembangkan dan dimanfaatkan serta dipertahankan, diupayakan budaya lokal tersebut diangkat menjadi budaya nasional, yang hasilnya dapat menjadi bagian budaya internasional, dan kelima yakni menjadikan Indonesia sebagai pusat kajian Indonesia dan mengembalikan kajian peradaban dunia ke Indonesia.

Pertemuan itu dihadiri oleh Prof Dr Bambang Wibawarta (Dekan FIB UI), Dr Phil Lily Tjahjandari (Manajer Riset dan Pengabdian Masyarakat FIB UI), Prof  Benny H Hoed, Dr Ali Akbar (Arkeolog), Dr Bondan (Sejarahwan), Pihak TNI AL mewakili KSAL, DanSeskoAL Laksda TNI DA Mamahit, MSc, WadanseskoAL Laksma TNI Y Achmad H, dan Kadispenal Laksma Untung Suropati dan Saiful Hadi (Dirut LKBN ANTARA).

Selain itu, Dr Budiarto Ontowiryo (Anggota Tim Riset Mandiri Gunung Padang), RM Zulkipli (asisten staf khusus Presiden bidang sosial dan bencana) Pemprov Jabar, Pemda Cianjur, Lesbumi NU, serta perwakilan masyarakat adat.

Pertemuan yang diselenggarakan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI itu juga diiisi Seminar bertajuk "Etnisitas dan Identitas Bangsa".

Dalam sambutannya, Dekan FIBUI Prof Dr Bambang Wibawarta menyampaikan pentingnya kesadaran seluruh elemen masyarakat untuk mendukung kebudayaan Indonesia, sehingga diperlukan gerakan bersama yang melibatkan seluruh komponen bangsa untuk mendukung Kebudayaan nasional sebagai identitas bangsa dan negara.

Para peserta forum tersebut pada keesokan harinya, Minggu (21/4) mengunjungi Situs Megalitikum Gunung Padang yang kini dianggap sebagai momen dan tonggak penting penggerak kebudayaan dan kesadaran kita terhadap kebudayaan nasional.(*)

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013