Jakarta (ANTARA News) - Bulan puasa ternyata tidak menjadi kendala dalam mendonorkan darah karena
dapat dilakukan usai berbuka puasa. Namun, orang yang berpuasa kerap enggan mendonorkan darah karena merasa kondisinya tubuhnya tidak optimal.

"Padahal menurut MUI semua orang pas bulan puasa boleh mendonor darah, tapi banyak orang nggak mau karena merasa nggak sehat," kata Wakil Ketua Bidang Pelayanan Kesehatan dan Sosial Palang Merah Indonesia DKI Jakarta, dr. Murdiati Umbas pada acara A Drop for Hopes dari Tupperware, Jumat.

Dia menjelaskan, PMI DKI Jakarta biasanya mendapat 800-1000 kantung darah per hari di bulan selain bulan puasa. Namun, jumlah itu bisa menurun hingga separuhnya saat bulan puasa tiba.

"Malah kadang 200 kantung saja," tambahnya.

Jumlah tersebut tidak mencukupi kebutuhan rata-rata di Jakarta yang mencapai 700 kantung per hari. Sehingga, orang yang membutuhkan darah harus membawa sendiri donor pengganti yang akan menyumbangkan darah.

Murdiati menambahkan, golongan darah yang stoknya paling sulit dipenuhi di Jakarta adalah golongan darah AB.

"Karena jumlahnya sedikit. Hanya enam persen dari jumlah penduduk," katanya pada hari yang bertepatan dengan hari Donor Darah Sedunia.

Sementara itu, Nining W Pernama, Managing Director PT Tupperware Indonesia menargetkan untuk mengumpulkan 15.000 kantung darah dalam acara donor darah di 22 kota Indonesia pada 15 Juni 2013 bersama Palang Merah Indonesia.

"Tahun lalu terkumpul sebelas ribu kantung darah, tahun ini ditargetkan 15.000 kantung darah," imbuhnya.

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013