Pamekasan (ANTARA News) - Tiga kepala keluarga (KK) di Pamekasan, Jawa Timur, terpaksa mengungsi akibat rumahnya roboh setelah tanahnya ambles pada Jumat (14/6), menyusul hujan deras yang mengguyur wilayah itu selama tiga hari berturut-turut.

Ketiga kepala keluarga yang terpaksa mengungsi itu merupakan warga Dusun Taretah, Desa Palengaan Daya, Kecamatan Palengaan, Pamekasan.

"Hingga malam ini kami terpaksa numpang tidur di rumah tetangga, karena belum punya biaya untuk memperbaiki rumah yang roboh itu," kata salah seorang pemilik rumah Moh Sukar, Minggu malam.

Rumah Moh Sukar itu ambles sekitar pukul 08.00 WIB demikian juga rumah milik tetangganya Qusairi. Akan tetapi kejadian itu tidak menimbulkan korban jiwa. Saat kejadian mereka sedang memberbaiki saluran air pada areal yang ditanami tembakau yang tergenang banjir.

"Kalau ada di rumah, mungkin kami semua sudah terkena reruntuhan bangunan yang roboh," kata pemilik rumah lainnya Qusairi.

Sebagaimana Moh Sukar, Qosairi bersama istrinya saat kejadian juga sedang berada di sawah. Ia juga menanam tembakau, namun kini semua tanaman tembakaunya rusak.

Baik Qusairi maupun Moh Sukar mengaku, tidak mengetahui secara pasti sampai kapan mereka akan tetap mengungsi menumpang tidur di rumah tetangganya itu, karena belum memiliki biaya untuk memperbaikinya.

"Semua uang telah dijadikan modal untuk menanam tembakau. Ternyata tembakau kami juga rusak terkena hujan," katanya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan Iskandar mengatakan, pihaknya masih mengupayakan bantuan bagi tiga kepala keluarga yang rumahnya roboh akibat tanahnya ambles itu.

"Kami sudah menyusun laporan kepada pemerintah provinsi, terkait adanya rumah warga yang roboh itu dan sampai saat ini harus mengungsi," katanya menjelaskan.
(KR-ZIZ/T007)

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013