Jakarta (ANTARA News) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan mengkarifikasi sejumlah inisial nama-nama pelaku yang terlibat proyek Hambalang sebagaimana disebut dalam Laporan Audit Investigasi Tahap II Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

"KPK harus mengklarifikasi nama itu karena inisial itu siapa sesungguhnya. Jangan sampai salah memberikan identifikasi," kata Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto, di Gedung KPK Jakarta, Rabu malam.

Bambang mengatakan ada 18 inisial nama yang disebut dalam Laporan Audit Investigasi Tahap II BPK terhadap proyek P3SON Hambalang.

"Di situ secara umum dijelaskan apa perannya. Tapi tidak disebut dia berasal dari mana dan nama-nama itu inisial," kata Bambang.

KPK, lanjut Bambang, juga akan memeriksa apakah inisial yang terdapat dalam Laporan Audit BPK Tahap II itu pernah menjadi saksi di KPK terkait kasus Hambalang.

"Jika sudah pernah menjadi saksi, akan dicari lebih lanjut, apakah keterangannya yang ada dalam laporan itu sudah sejalan atau ada informasi lain yang perlu dikembangkan," kata Bambang.

Bambang mengatakan KPK akan terus melakukan koordinasi dengan BPK untuk meminta laporan penghitungan kerugian negara dalam proyek pembangunan P3SON Hambalang.

"Kami tetap harapkan dalam waktu tidak terlalu lama permohonan yang diajukan KPK sudah didapatkan jawabannya. Tapi, kami ingin menggunakan Laporan Hasil Audit Investigasi BPK itu sebagai pengayaan dari proses yang sudah dilakukan KPK," kata Bambang.

Pada Jumat (23/8), BPK menyerahkan Laporan Audit Investigasi tahap II terhadap pelaksanaan Pembangunan P3SON Hambalang di Gedung KPK Jakarta.

Namun, laporan BPK itu bukanlah laporan yang dibutuhkan KPK untuk memeriksa kembali tersangka kasus pembangunan P3SON Hambalang yaitu mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Alifian Mallarangeng, serta tersangka kasus penerimaan hadiah terkait proyek Hambalang dan proyek-proyek lain yaitu Mantan Ketua Umum Demokrat, Anas Urbaningrum.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013