Jakarta (ANTARA News) - Presenter Ersa Mayori mengaku bersyukur dia dan buah hatinya tidak pernah terkena penyakit demam berdarah yang ditularkan gigitan nyamuk Aedes Aegypti.

Meskipun begitu, ibu dua anak itu tidak pernah menurunkan tingkat kewaspadaannya guna mencegah demam berdarah.

Beragam cara dilakukan perempuan yang memulai karir dari pemilihan Gadis Sampul itu, seperti membersihkan genangan-genangan air di rumah.

"Kamar mandi pakai shower, bukan bak, agar tidak ada genangan. Bagian bawah dispenser juga harus sering dibersihkan. Kolam juga arus airnya harus berputar, jangan yang menggenang," ujarnya di Jakarta, Minggu.

Ersa juga tidak lupa membekali anaknya dengan losion pencegah nyamuk tiap kali sang buah hati bermain di luar rumah tiap sore karena nyamuk Aedes Aegypti aktif menghisap darah pada puncaknya dua kali sehari, yaitu pukul 08.00-10.00 dan 15.00-17.00 yaitu saat anak biasa bermain di luar rumah.

"Bukan over protective namanya, tapi memang harus preventif," tegasnya.

Dia juga memiliki prinsip segera membawa anak ke dokter dan mengecek ke laboratorium bila anak mendadak demam lebih dari tiga hari karena itu merupakan salah satu tanda-tanda DBD.

"Lebih baik aman daripada menyesal nantinya," imbuh dia.

Indonesia merupakan negara nomor dua tertinggi di dunia setelah Brasil untuk kasus demam berdarah. Di DKI Jakarta, jumlah kasus DBD meningkat pada 2012-2013, yaitu dari 6.669 menjadi 10.156 kasus.

Anak-anak usia 0-12 tahun adalah golongan yang paling rentan tertular demam berdarah, yaitu 408 penderita per-100.000 orang.

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014