... sahur di jalanan harus bertindak sopan dan jangan arogan... "
Jakarta (ANTARA News) - Sahur beramai-ramai di jalan tidak dilarang, namun harap tetap menjaga kelakuan dan kepentingan orang lain alias jangan arogan apalagi berlaku kriminal. 

"Warga yang sahur di jalanan harus bertindak sopan dan jangan arogan," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto, di Jakarta Senin.

Sejak tahun lalu, sahur on the road alias sahur di jalan menjadi bentuk kegemaran anak muda di kota-kota besar. Dengan memakai mobil ataupun sepeda motor, mereka keliling kota atau sekedar nongkrong di tepian jalan hingga subuh selesai menjelang. 

Namun sering juga mereka berlaku layaknya penguasa jalanan dan menunjukkan eksistensi kelompoknya, mengambil lebih dari separuh jalan sehingga mengusik ketenangan berkendara orang lain. 

Rikwanto mengimbau anggota komunitas atau warga yang melakukan kegiatan sahur di jalanan saling menghargai antar pengguna jalan.

Rikwanto meminta masyarakat yang menjalankan kegiatan sosial itu harus tetap mematuhi rambu-rambu lalulintas meskipun situasi jalan sepi.

Beberapa kali terjadi tindak kriminal saat bersahur di jalan itu, di antaranya Faizal Murtado, yang terkena tusukan senjata tajam di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (13/7).

Bahkan pelaku membakar sepeda motor B-3357-SMR di samping Stasiun Cikini.

Selanjutnya, seorang pengemudi sepeda motor yang sedang ikut konvoi sahur di jalan, Ismail (17), terjatuh di perempatan lampu merah kawasan Santa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (19/7).

Bentrokan antarwarga saat sahur di jalan juga terjadi di perempatan Jalan Wahid Hasyim-Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (21/7).

Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014