Jember (ANTARA News) - Jumlah penumpang kereta api di wilayah Daerah Operasi IX Jember menurun sejak banjir merendam rel kereta api di Jalan Raya Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

"Untuk penumpang kereta api harian turun sekitar 30 persen karena banyak warga yang memilih moda transportasi lain untuk bepergian," kata Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi IX Jember, Krisbiantoro, di Jember, Senin.

Sejumlah kereta di wilayah Daop IX yang terdampak banjir Porong yakni KA Mutiara Timur siang dan malam jurusan Banyuwangi-Surabaya, KA Logawa jurusan Jember-Purwokerto, KA Sritanjung jurusan Banyuwangi-Lempuyangan Yogyakarta, KA Probowangi jurusan Banyuwangi-Surabaya.

"Biasanya jumlah penumpang KA Mutiara Timur pada hari libur akhir pekan sekitar 1.212 orang per hari, namun saat banjir melanda rel di kawasan Porong jumlahnya menurun sebanyak 1.049 penumpang," tuturnya.

Perjalanan KA Mutiara Timur dan KA Probowangi dengan tujuan akhir Surabaya sejak Jumat (12/2) hingga Senin hanya sampai Stasiun Bangil, kemudian penumpang dibawa menuju ke Stasiun Gubeng Surabaya dengan bus.

"Kedua kereta itu berhenti di Stasiun Bangil, kemudian petugas memindahkan penumpang kereta dengan menggunakan angkutan bus menuju ke Surabaya, begitu juga sebaliknya," tuturnya.

Sedangkan untuk KA Logawa dan KA Sritanjung, dialihkan memutar dengan jarak tempuh yang cukup jauh untuk menghindari banjir di Jalan raya Porong yakni melalui rute Bangil-Malang-Kediri-Kertosono-Surabaya.

Krisbiantoro mengatakan petugas PT KAI Daop VIII Surabaya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk meninggikan rel kereta api yang terendam banjir di Jalan Raya Porong.

"Hingga sore ini ketinggian air sudah berkurang dari 62 centimeter (cm) menjadi 39 cm, mudah-mudahan banjir cepat menyusut dan batas normal air di atas rel maksimal 9 cm baru bisa dilalui," katanya.

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016