Bogor (ANTARA News) - Kepolisian Resor Bogor Kota, Jawa Barat mengintensifkan patroli menjaga kondusifitas, keamanan ketertiban masyarakat, mencegah tawuran antarkelompok remaja yang melakukan kegiatan kumpul-kumpul berkedok "Sahur on the road".

"Kami bersama Pemerintah Kota Bogor dibantu TNI dan Brimob mengintensifkan patroli skala besar selama Ramadhan hingga menjelang lebaran nanti," kata Kapolres Bogor AKB Andi Herindra di Bogor, Minggu.

Selama tiga hari berturut-turut, aparat gabungan Polres, TNI, Brimob dan Pemkot Bogor melakukan patroli gabungan skala besar, mulai dari Jumat dini hari, Sabtu hingga Minggu. Dalam setiap operasi, petugas terus mendapati kelompok remaja yang melakukan kegiatan kumpul-kumpul di malam hari hingga menjelang sahur.

Jumat (23/6) dini hari 31 remaja diamankan di Mapolwil karena terindikasi melakukan penganiayaan terhadap dua orang remaja lainnya hingga menjadi korban luka dan dirawat di rumah sakit. Petugas juga mengamankan barang bukti tujuh senjata tajam terdiri atas gergaji, parang, dan clurit berukuran besar, satu paket kecil ganja dan 14 unit kendaraan sepeda motor.

Petugas juga membubarkan 48 remaja yang melakukan kegiatan kumpul-kumpul di empat lokasi patroli seperti jalan Raya Tajur-Ciawi, Simpang BTM, Sholis Iskandar, dan wilayah Bogor Utara.

Sabtu dini hari, patroli gabungan kembali dilakukan. Hal ini juga untuk menindaklanjuti adanya pesan singkat yang beredar terkait rencana sejumlah kelompok remaja bermotor yang akan melakukan aksi balasan di wilayah Tajur, Ciawi dan Tanah Sareal.

Dalam patroli gabungan skala besar tersebut, petugas mendapati ratusan remaja berkumpul hendak melakukan sahur on th road. Petugas juga kembali menyita senjata tajam yang kedapatan dibawa oleh mereka.

Petugas memberikan efek jera dengan menelanjangi mereka, dan memberikan arahan kamtibmas oleh jajaran Muspida Kota Bogor.

Operasi gabungan ini juga dipimpin Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, Ketua DPRD, Dandim 0606 Kota Bogor dan Polres Bogor Kota.

Minggu (26/6) dini hari kembali petugas mengamankan puluhan remaja yang kedapatan melakukan kegiatan sahur on the road (Sotr), Mereka berjumlah 37 orang, terdiri atas 34 laki-laki dan tiga perempuan. Salah seorang diketahui sedang hamil. Bahkan terindikasi ada yang mengkonsumsi alkohol.

Menurut Andi, kegiatan Sotr sudah dilarang oleh Pemerintah Kota Bogor. Bahkan Polres Bogor Kota telah mengeluarkan imbauan agar tidak melakukan kegiatan tersebut.

"Karena kegiatan tersebut cenderung banyak mudaratnya, rawan terjadi tawuran, dan aksi vandalisme," katanya.

Ia mengatakan, kegiatan Sotr yang tanpa pemberitahuan pihak polisi cenderung menimbulkan gangguan kamtibmas. Berbeda dengan beberapa kegiatan Sotr yang meminta izin, mendapatkan pengawalan, dan benar-benar melakukan kegiatan untuk menyalurkan sumbangan berupa makanan sahur.

Oleh karena itu, lanjutnya, operasi skala besar akan terus dilakukan jajaran Polres Bogor Kota, Pemkot dan TNI mengantisipasi adanya aksi Sotr yang memicu gangguan Kamtibmas.

"Kami siap menindak apabila kedapatan kegiatan ini menjurus pada perbuatan mengganggu kamtibmas, seperti membawa senjata tajam, narkoba dan minuman keras, akan kami proses sesuai undang-undang pidana yang berlaku," katanya.

Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016