Magelang (ANTARA News) - Sebanyak 224 taruna dan taruni Akademi Militer yang Jumat (14/7) diwisuda oleh Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Mulyono melaksanakan pesta air di kompleks Panca Arga, Mertoyudan, Magelang, Jateng, Sabtu.

Upacara Tradisi Korps Pesta Air Taruna dan Taruni Akademi Militer tahun pendidikan 2016/2017 dipimpin langsung Gubernur Akmil Mayor Jenderal TNI Arif Rahman.

"Tradisi pesta air ini memang tiap tahun diadakan bagi taruna dan taruni yang telah menyelesaikan pendidikan di Akmil," kata Arif.

Ia mengatakan pesta air ini intinya membersihkan diri, mereka mungkin banyak melakukan kesalahan-kesalahan, pelanggaran-pelanggaran. Kemudian, belum maksimal belajar selama empat tahun di Akademi Militer, intinya membersihkan diri.

"Pesta air ini sudah menjadi tradisi dari dulu. Hal ini sebagai simbol-simbol untuk membersihkan diri. Hal ini sangat bermakna dan bermanfaat bagi mereka. Dari kompleks Panca Arga ini para taruna dan taruni jalan kaki sampai di Ksatrian Akmil," katanya.

Selama jalan kaki di kompleks Panca Arga tersebut bukan hanya hanya anak-anak, para remaja maupun orang dewasa berada di pinggir jalan melempari para taruna dan taruni tersebut dengan bungkusan plastik berisi air. Bahkan tak tanggung-tanggung ada yang menyediakan beberapa air dalam ember untuk disiramkan kepada para taruna dan taruni.

Pada pesta air tersebut juga disiapkan empat unit mobil pemadam kebakaran untuk menyemprotkan air kepada para taruna dan taruni yang akan dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara pada 25 Juli 2017.

Dua dari empat mobil pemadam tersebut mengiringi para taruna dan taruni dari belakang dan sesekali menyemprotkan air kepada mereka dan dua mobil pemadam bersiap di pintu gerbang Panca Arga II.

Sesaat 224 taruna dan taruni ingin meninggalkan kompleks Panca Arga, kedua mobil pemadam kebakaran ini juga menyemprotkan air kepada mereka.

Selain pesta air, kata Gubernur Akmil, untuk melepas para taruna dan taruni juga ada tradisi pelepasan dari Ksatrian Akmil dengan berjalan dan bersalaman kepada para pegawai di Akmil.

"Selain itu juga ada kirab di Kota Magelang untuk berpamitan kepada masyarakat Magelang. Mereka sudah empat tahun bergaul dan berinteraksi di Magelang, mereka berpamitan untuk meninggalkan Magelang," katanya.

(U.H018/S027)

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017