Jakarta (ANTARA News) - Sebagian guru di Indonesia dinilai belum melek teknologi sehingga diharapkan literasi teknologinya ditingkatkan untuk mengajar anak didik yang sangat dekat dengan teknologi.

"Di Indonesia sebagian guru tingkat literasi teknologinya masih rendah, penguasaan teknologi itu memang perlu ditingkatkan," ujar Manajer Kerja Sama Pemerintah perusahaan penyedia layanan dan konten pendidikan berbasis teknologi Ruang Guru, Ghazzian Afif kepada Antara di Jakarta, Senin.

Menurut Ghazzian Afif, tidak ada perbedaan yang signifikan antara guru yang ada di daerah dan yang ada di kota, sehingga yang membedakan hanya guru di kota lebih familiar dengan barang-barang berteknologi.

Ghazzian menilai kendala yang ditemui guru dalam meningkatkan literasi teknologi adalah kesibukan dalam berkutat dengan sertifikasi, mengajar serta waktu untuk keluarga di rumah.

"Program belum ada tentang literasi teknologi, apalagi di daerah masih kurang," tutur dia.

Secara terpisah, Direktur Pembinaan SMP Ditjen Dikdasmen Kemendikbud Supriano mengakui guru bermacam-macam, ada yang generasi digital dan ada yang belum kenal digital.

"Kami juga tidak tutup mata berapa banyak guru yang tidak menguasai teknologi, pelan-pelan kami dorong," kata dia.

Supriano mengatakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) merupakan sosialisasi kepada guru tentang pentingnya teknologi untuk dikuasai.

"Itu penting, mau tidak mau harus mempelajari juga apalagi nanti sekolah akan kami lengkapi dengan komputer, secara tidak langsung akan belajar," ucap dia.

Pada 2017, ujar dia, 80 ribu unit komputer akan diberikan kepada sekolah, baik SD, SMP, SMA dan SMK untuk mendorong mutu sekolah meningkat.

Pewarta: Dyah DA
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017