Ambon (ANTARA News) - Gubernur Maluku Said Assagaff memandang perlu lomba balap sepeda internasional atau Tour de Molvccas (TdM) berkelanjutan dan menjadi kalender tetap karena strategis untuk mempromosikan potensi pariwisata maupun sumber daya alam (SDA) lainnya.

"Saya mengapresiasi panitia TdM 2017 dengan didukung federasi sepeda dunia atau Union Cycliste Internationale (UCI) dan Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) yang idealnya diselenggarakan rutin setiap tahun," katanya di Ambon, Rabu.

Gubernur mencontohkan Tour de Singkarak di Sumatera Utara, Tour de Ijen Banyuwangi dan Tour de Flores yang telah menjadi agenda tetap PB ISSI.

"Rasanya TdM tidak hanya diselenggarakan pada tahun 2017. Oleh karena itu harus berkelanjutan dengan dikelola profesional sehingga menarik minat pembalap, baik luar maupun dalam negeri, sehingga berkontribusi bagi pengembangan sektor pariwisata maupun pengelolaan SDA bernilai ekonomis lainnya," ujarnya.

Menurut Gubernur, bila para peserta yang pada TdM 2017 akan menunjukkan kebolehan mereka menaklukkan areal balapan di Kota Ambon dan Pulau Seram, gelaran berikutnya bisa dijadwalkan di Pulau Tanimbar, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Pulau Buru (Kabupaten Buru dan Buru Selatan), Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku Teggara, dan Kota Tual, serta kabupaten Maluku Barat Daya (MBD).

Pertimbangannya, sembilan kabupaten dan dua kota di Maluku masing-masing memiliki keunggulan komparatif pariwisata didukung sektor lainnya yang merupakan pesona khusus untuk dinimakati para pembalap dan wisatawan, baik nusantara maupun mancanegara.

"Kunjungan wisatawan meningkat ke Maluku, maka berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi rakyat," katanya.

Oleh karena itu, masyarakat, baik di kota Ambon, Kabupaten Seram Bagian Barat(SBB), Kabupaten Maluku Tengah, maupun Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) yang menjadi arena balap para peserta TdM pada tanggal 18 s.d. 22 September 2017 hendaknya mendukung dan bertekad menyukseskan ajang olahraga berbasis pariwisata ini.

Pewarta: Alex Sariwating
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017