Ke depan yakinlah BSSN bekerja semaksimal mungkin menjaga netralitas."
Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Mayor Jenderal TNI Djoko Setiadi menegaskan pihaknya akan selalu menjaga netralitas menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 dan Pemilihan Umum (Pemilu) maupun Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) Serentak 2019.

"Percayalah, kami ini tentang kegiatan pilkada dan pilpres tidak pernah berpihak pada satu kelompok atau satu partai pun. Kami netral," ujarnya di Jakarta, Jumat.

BSSN, menurut Djoko, sepenuhnya untuk menjaga keamanan dalam perkembangan teknologi saat ini.

Ia mencontohkan perjalanan kereta yang dilakukan dengan teknologi mungkin memiliki ancaman dari penjahat. Di situlah kepentingan BSSN untuk mengamankan kegiatan dari kejahatan yang tidak diinginkan.

Djoko mencontohkan terdapat kesalahpahaman terhadap Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) yang dipimpinnya menjelang Pilpres 2014.

Saat itu, menurut dia, Lemsaneg bermaksud menunjukkan kepada DPR mengenai adanya kelemahan sistem pengamanan pada pusat data di Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan menunjukkan mudahnya Lemsaneg memindahkan data yang ada di KPU.

"Tapi, tuduhan terbalik menjadi Lembaga Sandi Negara bisa membalik dan bisa memenangkan siapa saja," kata Djoko.

Akhirnya, pihaknya mengambil keputusan untuk membatalkan rencana membantu keamanan siber KPU dalam Pilpres 2014 karena dikhawatirkan Lemsaneg dituding membantu kemenangan salah satu pihak.

Ia menekankan akan selalu netral dan mengajak semua pihak menyukseskan pelaksanaan Pilkada Serentak 2018 serta Pemilu dan Pilpres Serentak 2019.

"Ke depan yakinlah BSSN bekerja semaksimal mungkin menjaga netralitas. Tidak ada partai didzalimi dari mana pun. Mari bersama mengamankan kegiatan ini," demikian Djoko Setiadi.

Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2018