Yogyakarta (ANTARA News) - Jumlah warga miskin penerima kartu menuju sejahtera di Kota Yogyakarta pada tahun ini dipastikan berkurang signifikan dibanding penerima tahun sebelumnya.

"Data penerima kartu menuju sejahtera (KMS) sudah ditandatangani oleh wali kota. Jumlahnya sama seperti yang kami ajukan," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sosial Kota Yogyakarta Bedjo Suwarno di Yogyakarta, Senin.

Menurut dia, jumlah penerima KMS pada 2018 ditetapkan sebanyak 17.253 kepala keluarga atau berkurang sekitar 7,49 persen dibanding penerima tahun lalu sebanyak 18.651 kepala keluarga atau berkurang 8,5 persen jika dihitung berdasarkan jumlah jiwa penerima KMS tahun lalu.

Sedangkan untuk penambahan kategori KMS dari sebelumnya tiga kategori menjadi empat kategori masih akan dikaji dan menunggu hasil evaluasi dengan legislatif.

Setelah ditetapkan oleh wali kota, Dinas Sosial Kota Yogyakarta akan menindaklanjutinya dengan mencetak KMS untuk didistribusikan kepada penerima.

Sepanjang kartu baru belum diterima, lanjut Bedjo, warga penerima KMS tahun ini masih dapat mengakses berbagai layanan atau program perlindungan sosial dengan memanfaatkan basis data yang ada di Dinas Sosial Kota Yogyakarta.

"Tidak perlu khawatir. Jaminan perlindungan sosial tetap bisa diakses asalkan warga tersebut masuk dalam basis data penerima KMS tahun ini," katanya.

Sejumlah program perlindungan sosial yang bisa diakses oleh penerima KMS di antaranya jaminan kesehatan, akses yang lebih mudah saat pendaftaran peserta didik baru, hingga santunan kematian.

Sementara itu, Anggota Komisi D DPRD Kota Yogyakarta Dwi Budi Utomo mengatakan, pemanfaatan data penduduk miskin penerima KMS oleh Pemerintah Kota Yogyakarta belum optimal.

"Selama ini, pemanfaatan data penduduk miskin penerima KMS hanya untuk kepentingan kesehatan dan pendidikan saja. Padahal, seharusnya data bisa dimanfaatkan untuk mendukung upaya pengentasan kemiskinan sesuai Perda Nomor 23 Tahun 2009," katanya.

Dwi mengatakan, di dalam Perda Penanggulangan Kemiskinan tersebut sudah dinyatakan secara jelas berbagai upaya pengentasan kemiskinan yang akan dilakukan mulai dari pemberdayaan, bedah rumah, perluasan kesempatan kerja, termasuk pendampingan spiritual.

"Artinya, data harus bisa dimanfaatkan oleh berbagai intsnasi sehingga program pengentasan kemiskinan bisa berjalan sinergis dan hasilnya pun akan lebih baik," katanya.

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018