Ini menggambarkan Indonesia banjir narkoba."
Batam (ANTARA News) - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan aparat Direktorat Jenderal Bea Cukai bekerja sama dengan pihak terkait, termasuk Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Polri maupun TNI, berhasil menggagalkan upaya penyelundupan 2,9 ton sabu jelang dua bulan awal tahun 2018.

"Pada 2018 yang belum genap dua bulan, yang disita dari 57 kasus penanganan, total 2,9 ton sabu," katanya di Batam, Kepulauan Riau, Jumat.

Penggagalan upaya penyelundupan narkoba dalam dua bulan terakhir ini, dinilainya, lebih besar dibandingkan sepanjang tahun lalu.

Ia mencatat, sepanjang 2017 aparat Bea dan Cukai menangani 342 kasus penyelundupan sabu dengan total berat mencapai 2,132 ton.

"Ini menggambarkan Indonesia banjir narkoba," katanya.

Ia menimpali, "Saya merasa sedih, melihat begitu besar jumlah penyelundupan sabu ke Indonesia."


Baca juga: Ketua DPR apresiasi pengungkapan penyelundupan 1,6 ton sabu-sabu

Banyaknya sabu yang berusaha dimasukan ke wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), menurut dia, menandakan pasar narkoba di Indonesia sangat besar.

Di tempat yang sama, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Tito Karnavian menyatakan pihaknya terus melakukan operasioperasi tertutup untuk mengungkap sindikat narkoba yang mencoba memasukan sabu ke wilayah NKRI.

Tito menyatakan, penggagalan upaya penyelundupan sabu merupakan keberhasilan bersama, yang menyelamatkan generasi muda dari serangan jaringan narkotika internasional.

Kapolri mengapresiasi jajaran Bea Cukai yang selama ini bekerja sama dengan erat, termasuk saat penangkapan kapal pembawa sabu itu.

Polri akan terus melakukan kerja sama dengan Bea Cukai, TNI dalam operasi-operasi tertutup, juga dengan dengan otoritas internasional seperti Malaysia, Singapura dan Tiongkok, demikian Jenderal Polisi Tito Karnavian.


Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2018