Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla menerima pengurus Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PP Pergunu) di Kantor Wapres Jakarta, Selasa.

Dalam kesempatan tersebut, Wapres menerima undangan untuk menghadiri dan membuka Kongres serta Rapat Kerja Nasional II Pergunu di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, 4-6 Mei 2018.

"Baru saja kami bersilaturahmi dengan Pak Wapres, kaitannya dengan kita akan menyelenggarakan rakernas yang kedua. Alhamdulillah hari ini sudah memiliki pengurus wilayah lengkap di 34 provinsi dan 400 lebih cabang. Kami mohon Pak Wapres untuk membuka rakernas itu," kata Ketua Umum PP Pergunu Asep Saifudin Chalim di Jakarta, Selasa.

Selain Wapres, PP Pergunu juga mengundang Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan sejumlah rektor dari perguruan tinggi negeri di Indonesia untuk menghadiri perhelatan tersebut.

Baca juga: Ditanya soal capres, JK: biar yang muda saja

Baca juga: Wapres: HMI adalah aset nasional

Baca juga: Wapres: Tantangan Indonesia maju dengan ilmu teknologi


Di sela-sela pertemuan dengan Wapres, PP Pergunu juga menyampaikan beberapa masukan terkait dengan sistem pendidikan, khususnya di kalangan profesi guru NU.

Salah satu masukan tersebut, kata Wakil Ketua PP Pergunu Aris Adi Leksono, meminta perlindungan terhadap guru NU di tengah kekhawatiran adanya tindak kekerasan terhadap guru yang akhir-akhir ini terjadi di daerah.

"Kami, Pergunu mengusulkan untuk membentuk komisi perlindungan guru Indonesia, yang tugasnya nanti memberikan kepastian perlindungan hukum dan juga pengawasan pelaksanaan peraturan terkait guru," kata Aris.

Dengan adanya komisi untuk perlindungan guru tersebut, maka harmonisasi antarguru di Tanah Air dapat terjaga dan memperoleh keadilan atas hak mereka.

"Semoga Pergunu bisa menjadi organisasi guru terdepan dan concern untuk mengawal peningkatan kompetensi guru, sistem pendidikan, dan perlindungan hak-hak guru," ujar Aris.
 

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018