"(Materi) eksibisi dalam bentuk aktivitas mural ini akan dikirim dan dieksebisikan di Spring Meeting IMF-WB," kata Sri Mulyani seusai membuka acara "Voyage to Indonesia Art Exhibition" di Jakarta, Selasa.
Sri Mulyani mengatakan karya tersebut merupakan bagian dari lukisan yang dipamerkan dalam ajang "Voyage to Indonesia Art Exhibition" pada 12-14 Maret 2018 di Gedung Jusuf Anwar, Kementerian Keuangan.
Ia menjelaskan pameran seni mural ini akan memperkenalkan wajah Indonesia yang kaya dengan keberagaman serta komitmen untuk bersatu di dunia internasional.
"Indonesia tidak hanya memiliki ide beragam, tapi mempunyai komitmen untuk bersatu dengan mengedepankan toleransi. Berbeda itu indah dan merupakan keniscayaan agar kita menjadi beradab," ujarnya.
Untuk itu, Sri Mulyani mengharapkan lukisan yang akan dipamerkan di selasar Kantor IMF-WB ini bisa dinikmati oleh para pengunjung yang hadir dalam pertemuan musim semi guna memperkenalkan Indonesia kepada dunia.
Pameran seni "Voyage to Indonesia Art Exhibition" merupakan promosi untuk memperkenalkan budaya Indonesia serta bagian dari rangkaian acara Pertemuan Tahunan IMF-WB yang akan berlangsung pada Oktober 2018 di Bali.
Pameran yang berlangsung selama dua hari ini menampilkan "Wall of Connections" berupa 14 kanvas dengan berbagai ukuran yang dikerjakan oleh delapan pelukis andal dalam menggarap mural.
Delapan seniman itu adalah Marishka Soekarna, Yudi Andhika, Miko, Rizky Nugroho, Oldy Jurakti, Adi Dharma, Muchlis Fahri dan AAG Airlangga.
Para pelukis membuat karya seni dengan elemen ciri khas masing-masing dengan berbagai latar belakang sosial budaya.
Keberagaman yang terpampang dalam 14 kanvas tersebut memperlihatkan adanya komunikasi, toleransi dan kerja sama yang dinamis dan seimbang dari para seniman tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, terdapat delapan karya individu yang ikut dipamerkan dari pelukis maupun perupa Indonesia ini seperti lukisan dari Naufal Absyar dan Eko Nugroho.
Pewarta: Satyagraha
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018
