Cianjur, 29/3 (ANTARA News) - Hunian milik TNI AD di Kampung Puncak, Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, rusak akibat pergerakan tanah di sana, Rabu (28/3).

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah, kata Kepala Desa Ciloto, Tjutju Hidayat, saat dihubungi Rabu.

Dia menjelaskan, masih tinggi curah hujan yang turun di wilayah tersebut membuat pergerakan tanah kembali terjadi beberapa ratus meter di bagian bawah tebing Puncak Pass yang longsor beberapa waktu lalu. Akibatnya bangunan hunian milik TNI AD rusak pada bagian dinding dan lantai karena dihantam material longsor.

"Untung saat kejadian, hunian tersebut dalam keadaan kosong dan sebagian besar warga sedang beraktivitas di luar rumah, sehingga warga sempat mengungsi ke tempat aman guna menghindari hal yang tidak diinginkan," katanya.

Mereka telah menmgimbau warga segera mengungsi jika melihat tanda-tanda pergerakan tanah terus meluas atau ketika hujan kembali turun dengan deras di sana.

"Kami sudah sampaikan laporan kejadian tersebut ke BPBD Cianjur, agar segera melakukan pendataan dan pengawasan sebagai upaya antisipasi meluas pergerakan tanah yang mengancam perkampungan warga," katanya pula.

Sebelumnya, pergerakan tanah menyebabkan jalan utama antara jalur Puncak-Bogor tepatnya di wilayah Puncak Pass, terancam longsor karena tebing penyangga setinggi 15 meter terus bergerak.

Bahkan, akibat longsor yang terus meluas membuat pemerintah pusat sempat menutup jalur Puncak-Bogor selama beberapa belas hari untuk penanganan dan perbaikan di sejumlah titik.

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018