London (ANTARA News) - Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) RI Sri Adiningsih menjadi pembicara dalam pertemuan tahunan masalah ekonomi (The 1st Annual Economic Freedom Summit) di Parlemen Eropa yang menghadirkan 35 pembicara dari 25 negara dan diikuti oleh 300 peserta dari pihak pemerintah, swasta, partai politik dan tim pemikir dari berbagai negara.

Pertemuan membahas berbagai topik, antara lain mengenai bantuan ekonomi bagi Yunani, sosialisme ekonomi di Venezuela hingga masa depan liberalisasi pasar di Asia Tenggara, demikian keterangan Penerangan, Sosial dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia (Pensosbud KBRI) Brusel,Belgia, Ance Maylany, kepada ANTARA News, Jumat.

Sri Adiningsih menyampaikan tema "Transformasi Ekonomi Indonesia" dan memberikan gambaran kepada publik maupun kalangan pembuat kebijakan di Uni Eropa terkait arah pembangunan ekonomi Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terfokus pada peningkatan sumber daya manusia, pembangunan infrastruktur dan penguatan daya saing Indonesia di perdagangan maupun investasi.

Guru Besar Ilmu Ekonomi di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta itu juga menyampaikan visi nasional Nawacita, yang terfokus pada pemerataan pembangunan ekonomi, antara lain dengan membangun wilayah desa dan yang belum berkembang di bagian Timur Indonesia, perbaikan kualitas hidup rakyat Indonesia, peningkatan produktivitas dan daya saing internasional, serta mendorong pembangunan ekonomi nasional.

Konferensi yang dirancang layaknya pertemuan kecil dari Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, itu mempertemukan pejabat tinggi pemerintahan, partai politik, anggota Parlemen Eropa, pengusaha, akademisi dan para pemikir guna mendiskusikan reformasi kebijakan ekonomi berbagai negara.

Pertemuan itu diketuai anggota Parlemen Eropa, Amjad Bashir, dari fraksi European Conservatives and Reformists Group (ECR), aliansi ketiga terbesar di Parlemen Eropa.

Sri Adiningsih pada konferensi tersebut sebagai wakil dari negara-negara di Asia untuk berbagi pengalaman dalam reformasi kebijakan ekonomi nasional RI selama beberapa tahun terakhir yang berdasarkan Fraser Index 2017 berada pada ranking 73, yakni di atas sejumlah negara Uni Eropa, termasuk Yunani.

Dalam kunjungannya ke Brussel, pada 11-12 April 2018, Ketua Wantimpres juga bertemu dengan para ahli dan akademisi di European Institute for Asian Studies (EIAS) dan membahas mengenai pembangunan ekonomi di Indonesia dalan kurun waktu Pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2018