Yogyakarta (ANTARA News) - Pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer tingkat SMP di Kota Yogyakarta pada hari pertama Senin sempat tertunda selama sekitar 20 menit karena gangguan pada server pusat mempengaruhi pelaksanaan ujian di beberapa sekolah.

"Memang sempat terjadi gangguan karena server dari pusat down. Kami pun sempat khawatir karena tidak tahu berapa lama penundaan akan berlangsung," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Edy Heri Suasana.

"Namun, semua bisa kembali lancar setelah ada perbaikan dari pusat sehingga peserta bisa kembali mengerjakan soal ujian nasional berbasis komputer (UNBK)," katanya.

Ia menjelaskan penundaan akibat masalah di server pusat terjadi sekitar pukul 08.15 WIB, ketika peserta ujian sudah mulai mengerjakan soal.

Namun, menurut Edy, tidak semua sekolah mengalami penundaan akibat terjadi masalah di server pusat, khususnya sekolah yang sudah menyimpan soal ujian di server milik sekolah. Bahkan ada sekolah yang tidak tahu kalau sempat ada masalah di server pusat.

"Standar operasional bagi proktor saat pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer memang harus menyimpan soal ke server sekolah untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Jika tidak mengikuti standar operasional, maka sekolah tersebut akan terdampak saat ada masalah di server pusat," kata Edy.

Sekolah di Kota Yogyakarta yang terdampak gangguan pada hari pertama pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer di antaranya SMP Negeri 6, SMP Negeri 8, SMP Negeri 9, SMP 15, SMP Pangudi Luhur 1, serta SMP Maria Immaculata.

Sedangkan pelaksanaan ujian di SMP 1, SMP 2, SMP 5 dan SMP IT Abu Bakar tidak terdampak gangguan server pusat.

Hambatan yang terjadi saat server pusat mengalami masalah bermacam-macam, seperti siswa tidak bisa mengakses soal hingga kesulitan memasukkan jawaban.

Meski demikian, Edy memastikan bahwa para murid tetap memperoleh hak mereka saat ujian, yaitu tidak ada pengurangan waktu saat terjadi masalah di server pusat.

Waktu yang diberikan untuk mengerjakan soal ujian tetap utuh 120 menit.

"Saat server mati, otomatis waktu di komputer pun berhenti dan saat hidup kembali, waktu tidak akan berubah sehingga siswa tetap bisa mengerjakan soal sesuai waktu yang diberikan," katanya.

Edy mengatakan pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer di sesi kedua dapat dilaksanakan sesuai jadwal yang sudah ditetapkan karena siswa sesi pertama bisa menyelesaikan ujian paling lambat pukul 10.12 WIB dengan sesi kedua dimulai pukul 10.30 WIB.

"Atas hambatan yang terjadi hari ini, maka kami berharap agar proktor di sekolah dapat bekerja sesuai standar operasional yang ditetapkan sebagai antisipasi apabila masalah yang sama kembali muncul pada pelaksanaan ujian nasional hari kedua dan berikutnya," katanya.

Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, apabila terjadi kendala atau permasalahan saat pelaksanaan ujian nasional, maka langkah pertama yang harus diambil adalah menenangkan peserta agar tidak panik.

"Siswa harus diyakinkan agar mereka tidak panik dengan memastikan bahwa jawaban mereka tidak hilang, dan waktu yang digunakan untuk mengerjakan soal tidak berkurang. Proktor juga harus selalu mengikuti standar operasional yang sudah ditetapkan," kata Heroe.

Di Kota Yogyakarta ada 66 SMP negeri dan swata yang menyelenggarakan ujian nasional dengan 57 sekolah menyelenggarakan ujian nasional secara mandiri, delapan sekolah tergabung di SMP lain, satu sekolah meminjam tempat di SMK.

SMP yang bergabung di SMP lain di antaranya SMP Bhinneka di SMP Negeri 8, SMP Gotong Royong di SMP Negeri 7, SMP 17 `1? dan SMP 17 `2? di SMP 12, SMP Perak di SMP 9, SMP Bopkri 10 di SMP Bopkri 1, SMP Bopkri 3 di SMP Bopkri 2, SMP al Khoirot di SMP IT Abu Bakar, dan SMP Budi Luhur di SMP Negeri 10, serta SMP Sultan Agung meminjam tempat di SMK Piri.

Baca juga:
UNBK SMPN 3 Tangsel tertunda satu jam terkendala jaringan
UNBK SMP di Manado juga sempat tertunda gara-gara jaringan


 

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018