Bekasi (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota Komisaris Besar Polisi Indarto mengatakan bahwa kegiatan sahur di jalan (sahur on the road) berpotensi menimbulkan gangguan ketertiban dan keamanan.

"Gangguan ketertiban bisa terjadi manakala kelompok sahur on the road satu dan yang lain bertemu, nongkrong, saling lempar petasan, lalu biasanya berakhir dengan aksi tawuran. Lebih baik dihindari saja situasi demikian," katanya di Bekasi, Rabu.

Kekhawatiran Indarto akan potensi ganggung ketertiban umum tersebut dikarenakan massa yang menggelar sahur on the road biasanya melakukan konvoi di jalanan dengan mengendarai sepeda motor juga mobil.

Bahkan tidak jarang pula rombongan sahur on the road kerap melengkapi kendaraannya dengan pengeras suara untuk membangunkan sahur warga sekitar yang mereka lewati saat konvoi.

Untuk itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk menghindari aktivitas tersebut.

"Sejauh ini baru sekadar imbauan, tapi akan menjadi larangan jika lantas ada yang tetap menggelarnya dan berdampak pada timbulnya peristiwa yang mengganggu ketertiban umum," katanya.

Indarto menyarankan agar kegiatan itu digelar di lingkungan perumahan atau perkampungan dengan menggunakan alat-alat tradisional seperti kentongan atau bedug.

"Atau cukup lakukan di kampung-kampung atau komplek rumah pakai kentongan seperti zaman dulu. Jadi tidak mengganggu ketertiban dan kenyamanan warga yang lain," ujarnya.

Pada era teknologi canggih seperti sekarang ini, kata dia, warga yang akan sahur cukup memasang alarm agar bisa bangun tepat waktu. "Sehingga tidak perlu lagi ada iring-iringan konvoi membangunkan sahur," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018