Jember (ANTARA News) - Rektor Universitas Jember Moh Hasan mengatakan kegiatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Mahasiswa Regional Jawa Timur 2018 yang digelar di Universitas Jember (Unej) pada 11-13 Agustus 2018 diharapkan dapat menangkal radikalisme di perguruan tinggi.

"Kegiatan MTQ mahasiswa juga diharapkan menjadi momentum menyebarluaskan Islam rahmatallilalamin guna melawan paham radikalisme yang kini sudah merambah wilayah kampus," kata Moh Hasan dalam peluncuran MTQ Mahasiswa Regional Jawa Timur 2018 di aula lantai 3 Gedung Rektorat Unej, Rabu.

Unej akan menjadi tuan rumah adu kemampuan bagi mahasiswa dalam pemahaman akan Al Quran yang diselenggarakan rutin setiap dua tahun sekali dan sedikitnya 13 cabang lomba akan dikompetisikan dalam MTQ Mahasiswa se-Jatim tersebut.

Menurutnya tema yang diusung yakni "Melalui MTQ Mahasiswa Regional Jatim V, Membumikan Al Quran, untuk Meningkatkan Spiritualitas dan Intelektualitas dalam Menggapai Islam Rahmatallilalamin" karena tema tersebut sangat relevan bagi mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa dalam kepemimpinan nasional.

"Bagaimanapun mahasiswa adalah sebagai calon pemimpin dan sebagai calon pemimpin sudah barang tentu harus memiliki kecerdasan, yaitu kecerdasan intelektual, emosional, dan kecerdasan spiritual," tuturnya.

Dengan kecerdasan intelektual, lanjut dia, seorang pemimpin akan berpikir untuk kemajuan, berpikir jauh ke depan berdasar tuntutan zaman, tentang teknologi dan membangun peradaban moderen yang Islami.

"Dengan kecerdasan emosional, seorang pemimpin akan memiliki sifat lebih terbuka dan tidak berpikiran kerdil, mau mendengar dan mempertimbangkan masukan yang lain, mau melihat kondisi dan situasi, mau merasakan keprihatinan yang lain, serta senantiasa berpikir dan melakukan tindakan bijaksana," katanya.

Sedangkan dengan kecerdasan spiritual, seorang pemimpin akan bersifat jujur, adil, dan istiqomah dalam kebaikan karena pemimpin merasa menyadari tentang pertanggung jawabannya di dunia dan akhirat.

Moh Hasan berharap dengan MTQ Mahasiswa, maka generasi muda khususnya mahasiswa makin mendalami esensi Al Quran, sehingga mampu menyaring ajaran-ajaran yang justru sebenarnya berlawanan dengan Al Quran seperti intoleransi dan penggunaan kekerasan untuk menyelesaikan masalah.

"Kami mengajak segenap perguruan tinggi swasta di Besuki Raya untuk saling membantu dalam rangka antisipasi paham radikalisme yang sudah masuk ke kampus," katanya saat peluncuran MTQ yang bersamaan dengan pertemuan Forum Perguruan Tinggi se-Besuki Raya yang dihadiri 15 perguruan tinggi swasta dari Probolinggo hingga Banyuwangi.

Rektor Unej itu juga meminta dukungan semua PTS di Besuki Raya untuk menyukseskan hajatan MTQ Mahasiswa Regional Jawa Timur 2018 dengan cara ikut berpartisipasi mengirimkan kafilah dalam MTQ tersebut.

"Seperti yang diketahui daerah Besuki Raya atau Tapal Kuda sudah dikenal sebagai wilayah yang religius dengan jumlah pondok pesantren yang cukup banyak, maka saya yakin banyak mahasiswa PTN, PTS apalagi PTKIN dan PTKIS di Besuki Raya yang memiliki kemampuan mumpuni dalam bidang kajian Al Quran," ujarnya.

Sementara Wakil Rektor I Unej, Zulfikar, yang menjadi penanggung jawab kegiatan mengatakan pendaftaran MTQ Mahasiswa Regional Jawa Timur 2018 telah dibuka sejak 21 Mei 2018 dan ditutup pada 21 Juni 2018.

"Mahasiswa yang berminat untuk berpartisipasi dapat mendaftarkan diri melalui perguruan tinggi masing-masing, untuk kemudian didaftarkan secara kolektif melalui pendaftaran daring melalui laman https://mtqmrv2018.unej.ac.id," tuturnya.

Ia mengatakan Unej sedang berbenah mempersiapkan diri menyambut kedatangan kafilah yang berasal dari PTN, PTS, PTAIN dan PTAIS dari seluruh Jawa Timur, termasuk mempersiapkan sebelas venue yang akan digunakan untuk lomba MTQ.

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018