Serang (ANTARA News) - Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy mengakui proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Banten mengalami kendala dan mengecewakan masyarakat.

"Banyak masyarakat yang kecewa dan mengeluhkannya, karena mereka kesulitan bahkan tidak bisa mendaftar. Bahkan, beberapa masyarakat datang dan mengkritik PPDB ini, baik secara pribadi kepada saya maupun kepada Pak Gubernur," kata Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy di Serang, Selasa.

Wagub mengimbau ASN di Lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten, untuk lebih meningkatkan kapasitas pemerintah dalam rangka pengabdian kepada masyarakat secara maksimal.?

Menurut Andika, setelah Idul Fitri 1439 H, tidak sedikit tantangan dan kendala yang dihadapi Pemprov Banten dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat.

"Tidak sedikit kekurangan yang sudah kita laksanakan dalam melayani masyarakat," kata Andika.

Ia mengatakan, tidak sedikit pengaduan-pengaduan masyarakat yang sudah diterima, salah satunya terkait Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang harus diperbaiki kekurangan-kekurangannya.

Wagub Andika mengatakan, salah satu pelayanan masyarakat yang mengalami kendala adalah pelayanan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk siswa SMA/SMK secara online. PPDB merupakan salah satu pelayanan masyarakat di bidang pendidikan. Namun fasilitasi hingga kurangnya informasi menjadi permasalahan dasar dalam pelayanan PPDB online tahun ini.

Ia mengatakan, semestinya kendala-kendala dalam PPDB tersebut tidak terjadi. Karena hal seperti ini terjadi juga pada tahun lalu.

"Permasalahan ini sudah terjadi pada tahun sebelumnya," kata Andika.

Seharusnya, kata dia, tahun ini ada inovasi, ada perbaikan dan peningkatan pelayanan PPDB kepada masyarakat.

"Karena sudah terjadi pada tahun lalu, harusnya bisa diantisipasi," katanya.

Masalah PPDB ini, menurut Andika, merupakan satu bentuk pelayanan masyarakat yang harus diperbaiki dan kendala-kendala seharusnya bisa diantisipasi.

"Masyarakat tidak mau tahu, apakah ada kendala teknis atau apapun itu, seharusnya ini bisa diantisipasi sebelumnya," kata Andika pada apel gabungan ASN Banten.

Dalam kesempatan tersebut, Wagub juga menyinggung masalah kedisiplinan ASN di Lingkungan Pemprov Banten. Ia meminta dilakukan evaluasi kedisiplinan secara menyeluruh baik dari staf hingga eselon II.

Wagub Banten menilai meskipun kedisiplinan berhubungan dengan masalah kehidupan pribadi seseorang. Namun ia mengharapkan adanya kesadaran akan profesionalitas dalam pekerjaan.

"Ini harus jadi fokus utama, harus jadi teladan yang baik. Saya tidak ingin pak sekda datang ke meja untuk minta paraf yang isinya menjatuhkan sanksi ataupun laporan tentang pejabat yang dipecat atau dicopot," kata Andika menegaskan.

(M045/R010)

Pewarta: Mulyana
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018