Banda Aceh (ANTARA News) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia Prof Muhadjir Effendi menyatakan Pemerintah memberikan perhatian serius terhadap kebudayaan, bahkan pada 2019 akan ada anggaran khusus untuk itu.

"Pada tahun 2017 Pemerintah Indonesia telah mengesahkan Undang Undang tentang kebudayaan guna memajukan kebudayaan secara nasional di seluruh Tanah Air," katanya di sela membuka Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-7 di Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya, Banda Aceh, Minggu malam.

Menurut dia sejak Indonesia Merdeka 73 tahun lalu, baru saat ini memiliki Undang Undang tentang Kebudayaan dan pada tahun 2019, kebudayaan akan memiliki angaran tersendiri.

"Insya Allah pada tahun 2019, kebudayaan akan memiliki anggaran tersendiri yaitu dana alokasi khusus untuk kebudayaan sehingga kebudayaan mendapat posisi strategis di masa mendatang," katanya.

Ia mengatakan pengalokasian anggaran tersebut juga bagian dari meningkatkan kebudayaan baik dalam pengelolaan dan penyelenggaraan seperti yang dilakukkan oleh Aceh saat ini yakni Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-7.

Ia meyakini dengan perhatian khusus yang diberikan tersebut akan menjadikan kebudayaan mempunyai posisi strategis di masa mendatang baik dalam penganggaran dan penyelenggaraan.

Mendikbud juga mengapresiasi terhadap PKA ke-7 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Aceh dan kabupaten/kota. Menurut dia masyarakat Aceh sangat menjunjung tinggi budayanya.

Dalam kesempatan tersebut Mendikbud juga menyampaikan permohonan maaf Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo yang tidak dapat hadir membuka acara tersebut karena tidak dapat meninggalkan Ibu Kota.

"Bapak Presiden menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Aceh dan dalam waktu yang tidak lama lagi akan berkunjung ke Aceh untuk melaksanakan sejumlah proyek strategis yang dibangung di provinsi ini," katanya.

Pelaksana tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah menyampaikan terima kasih kepada Mendikbud yang telah membuka secara resmi Pekan Kebudayaan Aceh ke-7 yang dilaksanakan di provinsi ujung paling barat Indonesia itu.

"Pemerintah Aceh sangat berkepentingan merawat adat dan budaya, karen itu merupakan bagian dari identitas bangsa," katanya.

Menurut dia pelaksanaan PKA ke-7 tersebut juga bagian dari program Aceh Meuadab, yaitu menekankan upaya penguatan syariat Islam dan pelestarian budaya sehingga budaya bersyariat tetap menjadi identitas masyarakat di Aceh.

Pembukaan PKA ke-7 dihadiri unsur Forkopimda Aceh, bupati/wali kota se-Aceh, tamu undangan dan masyarakat yang turut memadati Stadion Harapan Bangsa, Lhoong Raya Banda Aceh.

Turut memeriahkan acara itu tari guel dari Kabupaten Aceh Tengah yang dimainkan oleh 100 penari dan tarian massal yang membentuk logo dan lambang PKA ke-7.

Baca juga: Mendikbud ajak masyarakat Aceh lestarikan adat budaya

Pewarta: M Ifdhal
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018