Karimun, Kepri  (ANTARA News) - Pangkalan TNI Angkatan Laut Tanjung Balai Karimun, Provinsi Kepulauan Riau mengevakuasi 60 penumpang  kapal cepat (speedboat) SB Karunia Jaya 1 yang kandas di perairan Pasai di sekitar pulau Terung, Kecamatan Moro, Minggu.

  Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Tanjung Balai Karimun Letkol Laut (P) Catur Yogiantoro dalam keterangan pers di Kepri, Minggu mengatakan, SB Karunia Jaya 1 berangkat ke tujuan Tanjungpinang dari pelabuhan domestik Tanjung Balai Karimun sekitar pukul 08.30 WIB dengan mengangkut 60 penumpang, 2 di antaranya anak-anak, dan 6 awak kapal. 

  "Kondisi cuaca yang kurang bersahabat berupa angin dan ombak sangat kuat. Sehingga nakhoda kapal memutuskan untuk menghindari ombak dengan berlayar di sekitar perairan Pulau Terung," kata dia.

  Namun, Danlanal menjelaskan, kapal cepat tersebut kandas di atas batu karang di perairan sekitar Pulau Terung, Kecamatan Moro, Kabupaten Karimun.

 Setelah mendapat informasi, Danlanal mengatakan pihaknya langsung melakukan upaya penyelamatan dengan mengerahkan personel Pos TNI AL Moro, Posal Sugi serta tim SAR gabungan dari Basarnas dan Polsek Moro.

  Dua kapal cepat dikerahkan untuk memindahkan penumpang SB Karunia Jaya 1, yaitu SB Karunia Jaya 3 dan SB Budi Jasa.

  "Seluruh penumpang berhasil dievakuasi dan dibawa ke pelabuhan Moro untuk pengecekan sekaligus memastikan semua penumpang dalam kondisi selamat," katanya. 

  Sebagian penumpang melanjutkan perjalanan ke Tanjungpinang via Sekupang, Batam melalui pelabuhan Moro. Sebagian lagi memutuskan untuk kembali ke Tanjung Balai Karimun. 

  Setelah semua penumpang diselamatkan, kapal yang kandas di atas batu karang berhasil diturunkan setelah air laut pasang.

  Speedboat tersebut melanjutkan perjalanan ke Tanjungpinang untuk naik dok atau perbaikan.

 Pada kesempatan itu Danlanal mengimbau kepada pelaku pelayaran agar waspada dan tetap memperhatikan kondisi cuaca serta memastikan peralatan keselamatan dan kondisi siap digunakan jika dibutuhkan.

  "Jika terjadi permasalahan di laut segera hubungi sambungan `hotline` atau telepon Posal atau Posmat terdekat," kata Catur.

 Baca juga: Monumen tragedi kapal tenggelam ditargetkan selesai 2018
 Baca juga: SAR evakuasi 24 nelayan korban kapal karam

 

Pewarta: Rusdianto Syafruddin
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018