Kita peduli pada yang kurang. Yang berkelebihan diingatkan untuk berbagi. Mencari keseimbangan, kesetaraan.
Jakarta (ANTARA News) – Menjadi seorang perempuan yang meraih sukses besar di dunia teknologi yang biasanya didominasi oleh laki-laki merupakan suatu pencapaian luar biasa bagi sosok Shanti.

Shanti Lasminingsih Poesposoetjipto kini merupakan Presiden Direktur PT Samudera Indonesia Tbk, perusahaan perkapalan terbesar di Indonesia yang didirikan pada 1953. Keberhasilannya sebagai pemimpin Samudera Group tidak terjadi begitu saja.

Shanti yang merupakan sulung dari tiga bersaudara yang kesemuanya perempuan lahir dari pasangan Soedarpo Sastrosatomo dan Mien Soedarpo. Ayahnya adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia dan pengusaha sukses yang mendirikan perusahaan Samudera Indonesia yang bergerak di bidang pelayaran.

Ia mengaku sudah tomboy sejak kecil. Maklum ayahnya menginginkan anak laki-laki, namun ternyata anak-anaknya semua perempuan. Impian orang tuanya tersebut membuat Shanti dididik agar bisa menjadi sosok yang berhasil.

Sejak kecil kedua orang tuanya menanamkan kepada dirinya bahwa pendidikan merupakan hal yang sangat penting. Bagi orang tuanya jika anaknya mengenyam pendidikan tinggi, maka akan terbuka banyak peluang di masa depan.

Kegemaran Shanti di bidang elektronika juga tidak lepas dari pengaruh ayahnya sehingga akhirnya Shanti menjatuhkan pilihan untuk berkuliah di jurusan teknik elektro di Munich, Jerman.



Perjalanan karir

Pertama kali ia masuk ke dunia kerja, Shanti ditempatkan di posisi manajer di bagian pelayanan di NVPD Soedarpo Corporation. Selama puluhan tahun, ia bekerja meniti karirnya dengan berbagai pengalaman yang didapatnya di berbagai proyek teknologi informasi.

Pada 1985-1988, ia menduduki posisi-posisi penting diantaranya koordinator administrasi dan keuangan serta koordinator bidang usaha komputer dan telekomunikasi. 

Ketika menjabat sebagai wakil direktur utama, ia berhasil membawa NVPD Soedarpo Corporation menjadi perusahaan publik pada 1990.

Shanti kemudian menduduki jabatan direktur di PT Ngrumat Bondo Utomo, perusahaan keluarganya yang membawahi beberapa anak perusahaan di berbagai bidang industri.

Akhirnya dia ditempatkan di jajaran komisaris PT Samudera Indonesia Tbk pada Juni 2000 hingga Mei 2008 sebelum menjabat direktur utama perusahaan tersebut. Di bawah kepemimpinannya, ia menerapkan kebijakan yang ketat seperti mengedukasi stafnya untuk berhati-hati dalam menggunakan dana perusahaan dalam setiap transaksi bisnis.

Dengan kharismanya sebagai perempuan Indonesia, Shanti tekun membangun hubungan internasional dengan beberapa klien di luar negeri. Alhasil ia pun dipercaya memegang sejumlah jabatan diantaranya Ketua Kamar Dagang Indonesia-Belgia, Belanda dan Luksemburg (INA), pendiri dan duta Jaringan Bisnis Keluarga Asia (FBN Asia).

Shanti juga sukses membawa Samudera Indonesia berkontribusi banyak kepada Indonesia lewat bisnisnya, mendorong perekonomian nasional dan menciptakan banyak lapangan kerja untuk para anak bangsa. 

Selain itu perempuan berdarah Minangkabau-Jawa ini sukses mengantarkan Samudera Indonesia menjadi perusahaan peringkat ke-35 dari 100 perusahaan terbaik versi majalah Asia Globe.

Gaya Shanti berdiplomasi mampu memecahkan kekakuan yang biasanya terjadi dalam kerja sama bisnis karena ia berkomunikasi dengan rekan bisnisnya secara personal untuk memahami apa yang menjadi perhatian mereka dan target yang diinginkan mereka.

Dia juga menjalin persahabatan dengan semua orang tanpa memandang gender, suku, usia, kewarganegaraan dan latar belakang.

Dia selalu bersikap rendah hati, memperlakukan setiap orang dengan setara dan membuka pikirannya untuk mendengar berbagai pandangan berbeda.



Peran keluarga

Kesuksesannya saat ini berawal dari lingkungan tempat ia dibesarkan. Orang tuanya banyak mengenalkannya kepada rekan-rekan bisnisnya sehingga memotivasi Shanti untuk mengikuti jejak ayahnya dalam berbisnis.

"Kawan-kawan ayah saya yang berhasil di dunianya masing-masing selalu diperkenalkan kepada kami. Jadi kami mendapat dukungan di lingkungan kami. Hal itu membentuk satu kepribadian sendiri dan merupakan dukungan terbesar," katanya. 

Perempuan kelahiran 9 April 1948 ini mengungkapkan bahwa kunci suksesnya dalam membangun bisnis keluarga adalah komunikasi. "Selama saya berkarir, saya banyak belajar how to deal with people. Kuncinya komunikasi," katanya.

 
Presiden Direktur PT Samudera Indonesia Shanti Lasminingsih Poesposoetjipto berpidato usai memperoleh penghargaan ACES 2018 kategori Woman Entrepreneur of the Year di Singapura, Kamis (11/10/2018) malam (ANTARA News/Anita Permata Dewi)



Selain itu pihaknya pun membebaskan para karyawannya untuk mengungkapkan pendapat, mengembangkan ide-ide mereka.

Menurut dia, meski perusahaan yang dipimpinnya adalah sebuah perusahaan keluarga, tapi manajemen perusahaan tersebut tetap harus dikelola secara profesional. "Prinsip dasar dari para pendiri kami adalah bahwa perusahaan yang berkembang harus dikembangkan secara profesional dan dikelola oleh orang-orang profesional. Dan tidak mustahil orang-orang profesional itu anggota keluarga juga," katanya.

Sebagai sosok panutan perempuan sukses Indonesia, Shanti berpesan kepada para perempuan Indonesia, agar tidak takut memperjuangkan impian. "Do whatever you feel is right. Pursue it, you’ll get that," katanya.

Ia menyarankan bagi para perempuan yang sudah berkeluarga untuk mengajak suaminya agar berbagi peran dalam keluarga untuk mencapai kebahagiaan bersama.  "Suami istri harus berbagi, sama-sama cari duit, sama-sama menikmati hidup," katanya.

Melalui bisnis yang dikelola keluarganya, Shanti memiliki cita-cita untuk berbagi kesejahteraan dengan masyarakat Indonesia. 

"Salah satu yang ingin saya wujudkan adalah kesejahteraan keluarga. Keluarga itu tidak terbatas kakak, adik, anak tapi juga keluarga besar. Kita peduli pada yang kurang. Yang berkelebihan diingatkan untuk berbagi. Mencari keseimbangan, kesetaraan," katanya.



Penerima penghargaan ACES 2018

Shanti adalah satu sosok yang mendapat penghargaan dari lima penghargaan untuk Indonesia yang diberikan oleh Asia Corporate Excellence & Sustainability Award (ACES) 2018 yang digelar di Singapura pada 11 Oktober 2018.

Dari lima perusahaan itu, dua penghargaan diberikan atas prestasi gemilang dari sosok yang memimpin perusahaan tersebut. Para penerima penghargaan tersebut adalah Shanti L. Poesposoetjipto yang mendapatkan penghargaan Woman Entrepreneur of the Year dan Parveen Kathuria sebagai Presdir PT Syngenta Indonesia yang mendapatkan penghargaan Outstanding Leaders in Asia.

Sementara ada tiga perusahaan Indonesia lainnya yang mendapatkan penghargaan yakni penghargaan Asia’s Most Influential Companies diraih oleh PT Sarana Multi Infrastruktur, penghargaan Asia’s Leading SMEs diraih oleh Combiphar dan penghargaan Top Green Companies in Asia diraih oleh PT Sharp Electronics Indonesia.

Baca juga: Lima perusahaan Indonesia raih penghargaan bergengsi Asia

Baca juga: Peraih penghargaan ACES dipilih melalui seleksi ketat

Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018