Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menilai kasus penembakan 31 warga sipil di Nduga, Papua, tidak sederhana dan memerlukan respon yang komprehensif.

"Kasus ini harus menjadi bahan evaluasi semua institusi terkait mulai dari Polri, TNI, hingga BIN," kata Dasco di Jakarta, Senin.

Menurut dia, tidak bisa hanya menyudutkan salah satu institusi dan prioritas saat ini adalah bagaimana bisa mencari empat karyawan Istaka Karya yang belum ditemukan dan secara cepat menangkap para pelaku penembakan.

Dia mengatakan pencarian empat karyawan tersebut penting untuk menunjukkan bahwa negara all out melindungi setiap warga negara.

"Penangkapan terhadap pelaku secara cepat juga penting guna mencegah terulangnya peristiwa serupa," ujarnya.

Dia berharap semua institusi terkait bisa saling bersinergi dengan memanfaatkan semua jaringan, sumber daya dan teknologi yang ada untuk menyelesaikan persoalan ini. 

Menurut Dasco, saat ini rakyat menanti sikap tegas negara dalam merespon aksi tidak berperikemanusiaan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga, Papua.

Sebelumnya, sebanyak 31 pekerja proyek jalan Trans Papua yang sedang bekerja membangun jembatan di Kali Yigi dan Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, diduga dibunuh kelompok bersenjata pada Minggu malam (2/12).

Polda Papua menduga sebanyak 24 orang dibunuh di hari pertama, sementara delapan orang yang berusaha menyelamatkan diri di rumah anggota DPRD, tujuh di antaranya dijemput dan dibunuh KKB dan satu orang belum ditemukan.
Baca juga: Danrem 172/PWJ ajak warga Nduga tidak terprovokasi
Baca juga: Dandim: Pengungsi Nduga sudah kembali karena jaminan keamanan

Baca juga: Satu jasad korban kelompok bersenjata Papua ditemukan lagi

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018