Berilah kesempatan BUMN untuk membangun perkeretaapian nasional
Jakarta (ANTARA News) - Sinergi sejumlah BUMN dinilai mampu membangun kereta api semicepat koridor Jakarta-Surabaya, kata pengamat dari Masyarakat Transportasi Indonesia Djoko Setidjawarno.

Dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu, Djoko mengatakan beberapa BUMN telah membuktikan bisa membangun jalur kereta di sejumlah daerah, sehingga diharapkan bisa membangun koridor Jakarta-Surabaya.

"Dengan melihat karya dari BUMN yang sudah mampu membangun konstruksi LRT Sumatera Selatan yakni PT Waskita Karya, LRT Jabodebek PT Adhi Karya, LRT Jakarta PT Wijaya Karya, sarana LRT Sumatera Selatan dan sarana kereta bandara PT Inka, persinyalan PT LEN, dan operator PT KAI, maka seyogyanya sejumlah BUMN itu dapat bersinergi membangun koridor ini," katanya yang juga pengajar Universitas Katolik Soegijapranata.

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sudah mengkaji dan meneliti untuk meningkatkan kecepatan kereta di koridor Jakarta-Surabaya sepanjang 714,7 km.

Pemerintah memutuskan peningkatan kecepatan kereta api koridor Jakarta-Surabaya dengan membangun satu jalur tambahan dengan lebar spoor 1.067 mm (narrow gauge) dan kecepatan maksimum operasi 160 km per jam. 

Beberapa segmen akan berupa jalan rel layang atau elevated track sepanjang 46 km di 12 lokasi terpisah terutama yang melintas dalam kota, seperti Cirebon, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Semarang, dan Surabaya. Di Semarang, akan dibangun jalan rel layang terpanjang yakni 9,5 km. 

Untuk naik dan turun penumpang, ada empat stasiun, yaitu Manggarai. Jakarta; Kejaksaan, Cirebon; Tawang, Semarang; dan Stasiun Pasar Turi, Surabaya.

Sepanjang koridor terdapat 25 stasiun operasi. Stasiun operasi ada yang dua jalur sebanyak 10 stasiun dan tiga jalur ada 15 stasiun. Tiga jalur salah satunya untuk darurat dan sarana pemeliharaan.

Jalur akan steril dari perlintasan sebidang dengan dibangun 124 jalan layang dan 339 jalan terowongan, serta ditambah jembatan penyeberangan orang.

Operasi KA semiekspres Jakarta-Surabaya dengan perkiraan waktu tempuh 5 jam 38 menit akan berlangsung delapan kali sehari.

Perkiraan biaya pembangunan KA cepat Jakarta-Surabaya adalah Rp83,01 triliun termasuk jalan layang dan lahan atau Rp67,1 triliun tanpa fly over

"Pemda juga dapat berperan membantu proses pembebasan lahan. Di wilayah perkotaan dibuat rel layang dapat menghilangkan semua perlintasan sebidang. Kota yang disinggahi kereta ini diharapkan dapat mengembangkan transportasi umum sebagai kelanjutan perjalanan dari dan ke stasiun.," kata Djoko.

Untuk pembiayaan, menurut dia, tidak harus mencari utang luar negeri atau donatur pemberi pinjaman.

Dia berpendapat skema utang tersebut akan kurang menguntungkan bagi anak bangsa untuk berkarya dan berinovasi mengembangkan perkeretaapian Indonesia ke depan.

"Berilah kesempatan BUMN untuk membangun perkeretaapian nasional," kata dia.

Baca juga: Kemenhub tunggu penyelesaian studi kelaikan Kereta Semicepat Jakarta-Surabaya
 

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2018