Siapapun pendukung pasangan calon yang tampil pada pemilu 2019 diminta untuk tidak menyebar hoaks karena akan dipertanggunggjawabkan kelak di sisi Allah SWT

Probolinggo (ANTARA News) - Pimpinan Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong KH Muhammad Hasan Mutawakil Alallah mengingatkan dosa besar bagi penyebar informasi hoaks.

"Dalam perspektif agama penyebar hoaks itu berdosa besar dan dalam perspektif ketatanegaraan dapat merusak persatuan bangsa," kata KH Muhammad Hasan Mutawakil Alallah di Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, Pajarakan, Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (26/1) malam.

KH Muhammad Hasan mengatakan hal itu menjawab pertanyaan, maraknya informasi hoaks yang beredar menjelang penyelenggaraan pemilu 2019.

Pada saat itu, KH Muhammad Hasan menerima kunjungan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat yang berkunjung ke pondok pedantren yang dipimpinnya.

Menurut dia, menjelang pemilu maupun pilkada memang sering muncul informasi-informasi negatif dari pihak kompetitor atau pihak-pihak yang kurang menyukai figur tertentu.

Muhammad Hasan menjelaskan, dalam perpsektif agama hoaks adalah berdosa besar. "Hoaks itu informasi bohong dan berbohong itu berdosa. Perbuatan baik atau buruk, akan dipertanggungjawabkan di akhirat," katanya.

Dia menambahkan, penyebaran informasi hoaks juga dapat merusak persatuan bangsa, melemahnya kegaulatan rakyat, sehingga mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

"Kami mengimbau siapapun pendukung pasangan calon yang tampil pada pemilu 2019 untuk tidak menyebar hoaks. Karena menyebar hoaks itu harus dipertanggunggjawabkan kelak di sisi Allah SWT," katanya. 

Muhammad Hasan menegaskan, agama apapun tidak membolehkan melakukan hoaks, karea itu adalah perbuatan tercela.

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019