... Sebagian pengungsi sudah pulang ke rumahnya, tetapi sebagian masih tetap di pengungsian...
Jakarta (ANTARA News) - Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan, sebagian besar banjir yang melanda Sulawesi Selatan sudah surut di beberapa daerah.

"Sebagian pengungsi sudah pulang ke rumahnya, tetapi sebagian masih tetap di pengungsian," kata dia, melalui pesan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan, masyarakat yang masih berada di pengungsian karena rumahnya rusak berat sehingga merasa lebih nyaman di pengungsian, selain karena takut terjadi banjir atau longsor susulan.

Sebanyak 9.429 orang mengungsi akibat banjir, longsor dan putting beliung yang terjadi di 21 desa di 78 kecamatan yang tersebar di 13 kabupaten/kota.

Wilayah terdampak bencana yaitu Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Maros, Kabupaten Gowa, Kota Makassar, Kabupaten Soppeng, Kabupaten Wajo, Kabupaten Barru, Kabupaten Pangkep, Kabupaten Sidrap, Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Takalar, Kabupaten Selayar, dan Kabupaten Sinjai.

"Masyarakat memerlukan bantuan membersihkan lumpur dan material banjir di rumahnya. Selain relawan dan aparat untuk membersihkan lumpur, masyarakat terdampak bencana juga memerlukan peralatan rumah tangga dan peralatan untuk membersihkan lumpur," katanya.

Hingga Senin tercatat 69 orang meninggal dunia akibat banjir, longsor dan puting beliung. Selain itu, tujuh orang hilang dan 48 orang luka-luka.

Bencana menyebabkan 559 rumah rusak, meliputi 33 hanyut, 459 rusak berat, 37 rusak sedang, 25 rusak ringan dan 5 tertimbun); 22.156 rumah terendam; 15,8 km jalan terdampak, 13.808 hektare sawah terdampak serta 34 jembatan, dua pasar, 12 fasilitas peribadatan, delapan Fasilitas pemerintah, dan 65 sekolah rusak. 

Baca juga: Pasokan listrik Sulawesi Selatan sudah 80 persen pulih pasca-banjir
Baca juga: Bulog siapkan 20 ton beras untuk korban banjir di Sulawesi Selatan

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019