Jakarta (ANTARA) - Pelatih Perserang Bambang Nurdiansyah mengingatkan bahwa kesuksesan timnas Indonesia menjuarai Piala AFF 2019 di Phnom Penh, Kamboja, Selasa malam baru merupakan langkah untuk membentuk timnas senior yang tangguh untuk masa yang akan datang.

"Ini langkah pertama yang bagus, kita punya tim muda yang akan menjadi pemain senior ke depannya. Sekarang yang harus dipikirkan bagaimana mengatur orang-orang, menyiapkan mereka dengan baik," kata pria yang akrab disapa Banur ini saat dihubungi dari Jakarta, Selasa malam.

Dengan kesuksesan ini, Banur juga meyakini bahwa sepak bola Indonesia sesungguhnya tidak pernah kekurangan bakat-bakat pemain muda. Namun berbagai masalah yang kerap muncul membuat kemampuan para pemain muda itu tidak terpelihara dengan baik.

Ia pun menegaskan pentingnya kualitas para pelatih untuk memoles para pemain muda serta keberadaan kompetisi yang sehat, untuk menyalurkan kemampuan talenta-talenta muda itu.

"Kompetisi saja tidak cukup, yang berkompetisi siapa, harusnya pemain yang punya talenta bagus, yang melatih siapa, seharusnya tidak terkotak-kotak. Pelatih bagus akan menghasilkan pemain yang baik. Dari mana mendapat pelatih bagus? Diperbanyaklah kesempatan bagi para pelatih untuk belajar lagi, yang difasilitasi oleh organisasi, sehingga para pelatih dapat menularkan ilmunya ke para pemain muda di Indonesia.

Baca juga: Firman Utina bersyukur prediksi banyak orang soal timnas salahBaca juga: Bambang Nurdiansyah jadi direktur teknik PSIS Semarang

Pada pertandingan final tersebut, Indonesia tertinggal terlebih dahulu melalui gol Promsupa pada menit ke-57. Pasukan Indra Syafri kemudian mampu menyamakan kedudukan menjadi 1-1 dua menit kemudian, sepakan Sani Rizki mengenai seorang pemain Thailand dan kemudian menembus gawang tim Gajah Putih.

Pada menit ke-64, Indonesia membalikkan kedudukan melalui gol Osvaldo Haay yang memanfaatkan umpan Lutfi. Tiga menit menjelang waktu normal habis, Indonesia harus kehilangan Bagas Adi Nugroho yang mendapat kartu merah, namun Garuda Muda sukses mempertahankan keunggulan sampai peluit panjang berbunyi. Tropi juara akhirnya dibawa pulang ke Indonesia.

Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Aris Budiman
Copyright © ANTARA 2019