Hari ini, Jumat, (8/3) hingga Sabtu, (9/3), wilayah Manggarai Barat masih berpotensi hujan disertai petir mulai dari siang hingga malam hari
Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun EL Tari meminta masyarakat Manggarai Barat, di ujung barat Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur untuk tetap waspada terhadap bencana banjir.

Kepala BMKG Stasiun EL Tari, Bambang Santiajid di Kupang, Jumat, mengatakan permintaan waspada itu karena berdasarkan prakiraan cuaca, wilayah Manggarai Barat masih berpotensi hujan deras disertai petir hingga Sabtu, (9/3) malam.

Dia mengemukakan hal itu, berkaitan dengan prakiraan cuaca di wilayah Manggarai Barat dan potensi banjir susulan di wilayah itu.

Berdasarkan prakiraan cuaca, wilayah Manggarai Barat masih berpotensi hujan deras disertai petir.

"Hari ini, Jumat, (8/3) hingga Sabtu, (9/3), wilayah Manggarai Barat masih berpotensi hujan disertai petir mulai dari siang hingga malam hari," katanya.

Oleh karena itu, katanya, masyarakat, terutama yang bermukim di bantaran sungai untuk tetap waspada, untuk menghindari jatuhnya korban jiwa jika terjadi bencana alam.

Wilayah Manggarai Barat pada Kamis, (7/3) diterjang banjir bandang dan tanah longsor. Dalam peristiwa itu, dua orang dilaporkan meninggal dunia serta puluhan rumah penduduk terendam banjir.

Selain itu, enam orang hilang dan tiga orang luka-luka akibat terseret banjir dan tertimbun longsor.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopu Purwo Nugroho melalui keterangan pers yang diterima Antara Kupang, Jumat mengatakan longsor dan banjir itu terjadi karena hujan deras.

Selain itu, katanya, karena kondisi topografi perbukitan dan tanah labil sehingga memicu terjadinya longsor.

Daerah yang terkena longsor dan banjir itu di wilayah Kecamatan Komodo dan Kecamatan Mbliling, Kabupaten Manggarai Barat.



 

Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019