Saya jarang membaca hasil-hasil survei, karena terlalu banyak surveinya. Tapi yang jelas, dari hari ke hari, angka elektabilitas Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf Amin itu naik
Jakarta (ANTARA) - Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Jusuf Kalla, mengatakan dirinya jarang membaca hasil survei terkait elektabilitas pasangan capres-cawapres menjelang pilpres karena terlalu banyak hasil dari jenis penelitian tersebut.

"Saya jarang membaca hasil-hasil survei, karena terlalu banyak surveinya. Tapi yang jelas, dari hari ke hari, angka elektabilitas Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf Amin itu naik," kata Wakil Presiden di Jakarta, Selasa.

JK menekankan yang terpenting dalam kampanye, bagi peserta pilpres, adalah kerja keras dari pasangan tersebut untuk membangun Indonesia; sehingga dapat menaikkan keterpilihan di kalangan pemilih.

"Saya jarang baca survei, yang penting kerja keras. Jangan karena survei baik, lalu orang berhenti kerja; kalau survei jelek, lalu menangis. Jangan. Pokoknya anggap saja semua itu 50-50 supaya ada kerja keras," jelasnya.

Terkait beragamnya survei yang dilakukan oleh masing-masing pasangan calon peserta pilpres, JK menilai hal itu wajar dilakukan oleh tim sukses karena ada upaya untuk mengkampanyekan capres-cawapres.

"Ya itu masing-masinglah. Namanya juga (survei) internal, mau 100 persen kek, kenapa tidak sekalian saja?" tambahnya.

Sebelumnya, menantu Jokowi, Bobby Nasution, mengatakan klarifikasi terhadap hoaks dapat meningkatkan elektabilitas capres petahana tersebut, khususnya di wilayah Sumatera Utara.

Bobby menilai menurunnya keterpilihan pasangan Jokowi-Ma'ruf disebabkan oleh banyaknya berita bohong yang tersebar luas. Namun, hal itu bisa diatasi setelah Jokowi mengklarifikasi berbagai hoaks menyangkut dirinya.

"Isu tidak benar kita netralisir, kita katakan itu tidak benar semua. Nah ketika mereka tahu bahwa itu tidak benar maka kemudian mereka bergeser, dan ketika saya datang ke sini, mereka semakin yakin merapat ke 01," kata Bobby saat mendampingi Ma'ruf bersilaturahmi ke rumah dinas Bupati Mandailing Natal, Dahlan Hasan Nasution, di Mandailing Natal, Sumatera Utara, Senin (11/3).

Hoaks di kalangan masyarakat pengguna internet semakin menjamur, apalagi di tengah masa kampanye menjelang pemungutan suara pilpres pada 17 April mendatang. Salah satu solusi untuk menangkal berita bohong tersebut adalah melalui klarifikasi dari yang bersangkutan.

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019