Jakarta (ANTARA) - Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bidang Ketenagakerjaan, Ngadi memprediksi bahwa isu mengenai bonus demografi yang akan terjadi pada 2030 bakal mencuat menjadi topik hangat dalam Debat Capres putaran ketiga yang akan digelar pada Minggu 17 Maret 2019.

"Soal angkatan kerja yang akan sangat besar pada 2030 nanti, revolusi industri 4.0 dan pengaruhnya pada kesiapan SDM. Saya kira itu akan menjadi isu yang utama," kata Ngadi saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

Pihaknya berharap dalam debat nanti, kandidat cawapres menjelaskan upaya untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja terutama tenaga kerja di daerah-daerah pelosok yang sudah berkembang infrastrukturnya sebagai dampak pembangunan infrastruktur.

"Daerah-daerah ini harus memiliki produk unggulan yang harus didukung dengan kualitas SDM. Jangan sampai di daerah-daerah yang terbuka ini, bukan memudahkan produk-produk lokal untuk bisa dijual, tapi justru memudahkan produk luar untuk masuk ke daerah," katanya.

Ngadi memprediksi kedua cawapres hanya akan memberikan penjelasan secara makro terkait penyelesaian sejumlah masalah ketenagakerjaan.

"Paling akan berkisar konsep-konsep makro. Memang untuk kandidat capres-cawapres, levelnya makro, konsep umum untuk penyelesaian masalah tenaga kerja," katanya.

Debat Capres ketiga akan mengundang dua cawapres, yakni dari pasangan nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin dan dari pasangan nomor urut 02 Sandiaga Uno. Tema debat tahap III ini akan membahas masalah pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial dan budaya.

Pemilihan Presiden 2019 diikuti dua pasangan calon presiden dan wakil presiden, yakni pasangan nomor urut 01 Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin, serta pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.  

Baca juga: TKN: visi-misi Jokowi adalah optimisme memetik bonus demografi
Baca juga: BPS sebut bonus demografi perlu disiapkan agar tidak merugikan

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019