Sampai dengan siang ini jumlah pengungsi di kamp pengungsian berjumlah 1.563 jiwa yang tersebar di lima lokasi pengungsian yang disiapkan oleh pemerintah Manggarai Barat,
Kupang (ANTARA) - 1.563 jiwa korban banjir dan tanah longsor di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT)  masih bertahan di sejumlah kamp pengungsian akibat cuaca di lokasi bencana masih mengkhawatirkan.

"Sampai dengan siang ini jumlah pengungsi di kamp pengungsian berjumlah 1.563 jiwa yang tersebar di lima lokasi pengungsian yang disiapkan oleh pemerintah Manggarai Barat," kata Kabag Humas Pemkab Manggarai Barat, Paulus Jeramun kepada Antara saat dihubungi dari Kupang, Jumat (15/3).

Hal ini disampaikannya berkaitan dengan perkembangan dari jumlah pengungsi korban banjir dan longsor di Manggarai Barat yang hingga kini masih bertahan di kamp pengungsian.

Ia merincikan jumlah pengungsi yang tersebar di lima lokasi pengungsian itu di antaranya di dusun Culu berjumlah berjumlah 288 jiwa, di dusun Nobo 243 jiwa, di kantor Bupati berjumlah 154 jiwa.

"Tiga lokasi itu adalah korban bencana longsor yang terjadi di kecamatan Mbliling," tambah dia.

Sementara itu dua lokasi pengungsi yang mengungsi akibat terdampak bencana banjir bandang diungsikan ke dusun Capi dengan jumlah pengungsi mencapai 362 jiwa, dan di desa Golobilas berjumlah 516 jiwa.

Para pengungsi tersebut, kata dia saat ini diperlakukan dengan baik, oleh pemerintah setempat dan belum bisa dipulang kan, karena masih ada trauma dari pengungsi akibat bencana tersebut.

"Disamping itu juga cuaca buruk yang masih terjadi di daerah itu, membuat mereka masih bertahan di lokasi pengungsian. Warga takut jika pulang nanti akan terjadi lagi bencana," tambahnya.

Sejumlah pasokan bantuan berupa beras dan lainnya saat ini masih ada dan banyak bantuan yang diberikan oleh pihak donatur.

Beberapa waktu lalu ada beberapa korban bencana yang sakit saat ditampung di kamp pengungsian, namun hingga kini sudah dirawat dengan baik dan sembuh.

"Ada beberapa yang sempat terserang sakit, tetapi petugas kesehatan sudah menanggani dengan baik," ujar dia.***3***

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019