Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-KH Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto, mengatakan Kiai Ma'ruf justru lebih visioner dibandingkan dengan Sandiaga Salahuddin Uno dalam menjawab tantangan ke depan.

"Dengan tampilan debat tersebut rakyat melihat bahwa boleh jadi Sandiaga Uno lebih muda. Namun, KH Ma'ruf Amin jauh lebih visioner, program konkret dan menjawab kebutuhan," kata Hasto mengomentari debat yang menampilkan Kiai Ma'ruf dan Sandiaga di Jakarta, Minggu.

Menurut Hasto, aspek ketenagakerjaan di luar dugaan memberikan element of surprise tertinggi bagi sosok ulama KH Ma'ruf Amin.

Dikatakannya, pemahaman Kiai Ma'ruf terhadap pentingnya peningkatan kualitas tenaga kerja yang dimulai dari pendidikan, pelatihan, kerja sama dan kolaborasi, dan juga pentingnya meluruskan pengiriman tenaga kerja ke luar negeri dengan paradigma baru untuk menarik kemaslahatan dan menolak kerusakan benar-benar menyentuh hati para pekerja Indonesia baik di dalam maupun luar negeri.

"Kiai Maruf Amin dengan nuraninya berbicara dengan kebaikan untuk umat, penuh kejujuran, dan inilah yang menjadi sisi keunggulan KH Ma'ruf Amin, yakni dasar-dasar terhadap pemahaman kemanusiaan," ujar Hasto.

Menurut Hasto, menjadi pemimpin nasional memerlukan kematangan lahir batin dan kedewasaan alam pikir yang digerakkan oleh suara hati pemimpin.

"Kearifan Kiai Maruf menjadi daya unggul yang menyebabkan apa yang disampaikan penuh dengan kejujuran dan sebagai saripati suara umat," ucapnya.

Menurut Hasto, dalam kebudayaan, pemahaman terhadap pentingnya opera house, pemahaman budaya digital, tetapi pada saat bersamaan berakar pada kebudayaan bangsa, menunjukkan Kiai Ma'ruf mampu melampaui ekspektasi banyak orang.

Dalam diri Kiai Maruf, lanjut Hasto, nilai-nilai islami menjadi bingkai kemajuan dan bahasa yang disampaikan pun akrab bagi kalangan anak muda.

"Keseluruhan tampilan debat akhirnya membawa diferensiasi Kiai Ma'ruf sebagai sosok berpengalaman dan penuh dengan kebijaksanaan, sebaliknya Sandi tampil dalam kemudaan secara fisik, namun gagal mengelaborasi visi misi," kata Hasto.

Pilpres 2019 diikuti dua pasangan capres, yaitu no urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin dan no urut 02 Prabowo-Sandiaga Uno.

Baca juga: Ma'ruf Amin janji angka stunting turun 10 persen dalam lima tahun

Baca juga: IDI: Banyak yang belum disentuh Ma'ruf dan Sandiaga

 

Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019