Canakkale, Turki (ANTARA) - Serangan teroris pekan lalu di Selandia Baru, yang menewaskan tak kurang dari 50 orang yang sedang Shalat Jumat "bukan perbuatan per-orangan tapi diatur", kata presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin.

"Kami sekali lagi berbicara dari Canakkale setelah 104 tahun, dan mengatakan kami telah menerima pesanmu," kata Erdogan selama upacara peringatan ke-104 Pertempuran Canakkale, untuk memperingati mereka yang gugur dalam kemenangan bersejarah Turki.

"Kami juga mengerti teroris macam apa itu yang menyampaikan ancaman 'Kalian takkan pergi dari sisi Anatoli ke sisi Eropa," kata Erdogan, sebagaimana dikutip Kantor Berita Turki, Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin malam. Ia merujuk kepada pengejawantahan Islamfobia yang disiarkan daring oleh tersangkat teroris dalam serangan tersebut, "Ini bukan perbuatan per orangan, tapi sudah diatur."

Di dalam percakapan telepon, Erdogan juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dalam serangan teroris itu.

"Kami berharap Pemerintah Selandia Baru akan memperlakukan ini secara sungguh-sungguh," katanya.

"Ini tak boleh diremehkan, seperti yang dilakukan negara-negara Barat," tambah Erdogan.

Sedikitnya 50 orang meninggal ketika seorang teroris melepaskan tembakan ke arah orang yang sedang Shalat Jumat pekan lalu di Masjid An-Nur dan Linwood di Christchurch, Selandia Baru.

Sejumlah orang yang sama cedera, dan beberapa orang dilaporkan masih berada dalam kondisi kritis.

Sumber: Anadolu

Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Gusti Nur Cahya Aryani
Copyright © ANTARA 2019