Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan setelah April 2019 rangkaian angkutan massal Moda Raya Terpadu (MRT)
ditingkatkan menjadi 16 dan jam operasional ditambah dari pukul 05.00 sampai 24.00 WIB.

"Saat ini telah siap 71 masinis dan 350 tenaga operasi dan pemeliharaan," kata Anies di Bundaran Hotel Indonesia (HI) di Jakarta Pusat saat acara peresmian MRT, Minggu.

Perkiraan penumpang per hari di awal operasi adalah 65.000 orang dan secara bertahap akan ditingkatkan menjadi 130.000 per hari tahun depan.

"Moda Raya Terpadu ini juga kita dorong untuk menjadi bagian dari Jaklingko, sebuah sistem integrasi transportasi Ibukota, mulai dari kendaraan kecil hingga kendaraan besar, dari first mile hingga last mile," kata Gubernur.

Pada saat ini, MRT Jakarta telah terintegrasi dengan TransJakarta.

"Ke depan, kita dorong terus integrasi dengan moda transportasi lainnya seperti LRT dan Commuter Line dalam kerangka Jaklingko," kata Anies.

Proyek ini memang benar-benar kolosal. Menurut informasi dari Dirut MRT, ada 253.553 pekerja yang terlibat dalam pembangunan MRT Jakarta Fase 1 sejak groundbreaking sampai selesai, ditambah 546 orang karyawan PT. MRT.

MRT ini adalah salah satu terobosan infrastruktur kelas dunia yang menempatkan Jakarta sebagai kota megapolitan modern.

"Jakarta sebagai ibukota sebuah negara anggota G20 haruslah menjadi kota global yang maju, sejajar dengan berbagai kota utama dunia lainnya," kata Anies.

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019